Umsida.ac.id – Desa Rangkah Kidul, Kecamatan Sidoarjo, menjadi lokasi pendampingan oleh Tim Abdimas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diketuai oleh Dr Atikha Sidhi Cahyana ST MT.
Lihat juga: Ajarkan Pengolahan Sampah Kepada Masyarakat, Dosen Umsida Wujudkan SDGs-13
Dengan luas sekitar 2.383,35 hektar dan jumlah penduduk lebih dari 4.682 jiwa, desa ini terdapat Borg 3 Pasar Ikan Sidoarjo yang menjadi pusat aktivitas UMKM distributor dan pengolahan ikan.
UMKM tersebut dikelola oleh Erma agustin dengan jumlah karyawan 11 orang.
Selain distributor dan pengolahan ikan, UMKM ini juga memfasilitasi nelayan-nelayan yang menyetorkan ikan.
Sektor Perikanan Rangkah Kidul Menurun Sejak Covid 19
“Sejak pandemi Covid 19, berbagai sektor termasuk sektor perikanan di Kabupaten Sidoarjo. Bahkan penjualan ikan, khususnya keluar daerah mengalami penurunan yang cukup drastis,” terang Dr Atikha.
Hal ini terlihat dari penurunan pembuatan Surat Keterangan Asal Ikan, yang sebelum pandemi bisa mencapai 3-4 kali per hari, kini hanya 1-2 surat per minggu.
Omset dari para pengolah ikan yang ada di Sidoarjo juga menurun. Hal ini dikarenakan jumlah pesanan dari luar atau lokal Sidoarjo sendiri menurun.
“Sebenarnya untuk nelayan ke lautnya tidak ada masalah,” ,” jelas dosen Prodi Teknik Teknik Industri itu.
Namun, tambahnya, yang jadi permasalahan saat pandemi adalah nilai jual hasil tangkapan yang sedikit merosot dari sebelumnya. Hal tersebut berlangsung hingga sekarang.
Hal ini juga berpengaruh terhadap distribusi ikan pada UMKM Desa Rangkah Kidul.
Sejak pandemi hingga sekarang, banyak ikan yang tidak terjual hingga membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap hingga mengganggu kesehatan lingkungan.
Disamping banyaknya waste karena ikan tidak laku jual, berpengaruh juga terhadap penurunan omset.
Hal ini menimbulkan upah tenaga kerja semakin lama semakin menurun karena disesuaikan dengan pendapatan yang diterima.
“Kondisi ini merugikan masyarakat Rangkah Kidul yang Sebagian besar masyarakat mengandalkan sebagai nelayan dan karyawan Borg 3,” jelasnya.
Strategi Pengelolaan Bahan Baku Melalui Metode Forecasting
Tim Abdimas Umsida yang beranggotakan Dr Sumartik SE MM dari Prodi Manajemen, dan Tedjo Sukmono ST MT dari Prodi Teknik Industri itu, memberikan solusi praktis untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bahan baku di UMKM ikan tersebut.
Salah satu metode yang diterapkan adalah Forecasting atau peramalan kebutuhan bahan baku harian secara kuantitatif.
Pendekatan ini memungkinkan UMKM mengetahui secara lebih akurat jumlah bahan baku yang harus disiapkan untuk produksi setiap hari, sehingga mengurangi risiko pemborosan dan sampah ikan membusuk.
Dalam program pendampingan ini, Tim Abdimas Umsida memilih model peramalan yang sederhana namun efektif, yaitu Moving Averages Model.
“Model ini menggunakan data permintaan terkini untuk memproyeksikan kebutuhan bahan baku di masa depan,” kata Dr Atikha.
Dengan demikian, imbuhnya, pengelolaan stok dan produksi dapat disesuaikan dengan permintaan pasar secara tepat dan mengurangi kerugian akibat kelebihan stok.
Penguatan Kapasitas SDM Melalui Pelatihan Digital
Selain pendampingan teknis pengelolaan bahan baku, tim Abdimas Umsida juga berfokus pada pengembangan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di UMKM Desa Rangkah Kidul.
Tahapan pelatihan dimulai dengan pembuatan uraian jabatan dan standar pekerjaan yang jelas untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Selanjutnya, mereka memberikan pelatihan komunikasi efektif, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, serta keterampilan membuat proposal bisnis secara digital.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapabilitas human resource management dalam era digital agar UMKM dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar.
“Pendampingan ini sangat penting untuk mendorong UMKM agar lebih profesional dan mampu mengelola usaha dengan strategi yang tepat di tengah perubahan dinamika bisnis,” ujar dosen lulusan S3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Teknik Industri tersebut.
Lihat juga: Wujudkan SDGs 15 dan Manfaatkan Lumpur Lapindo, Dosen Umsida Buat Biochar Tongkol Jagung
Dengan kombinasi pengelolaan bahan baku yang tepat dan penguatan SDM berbasis digital, ia berharap UMKM di Borg 3 Desa Rangkah Kidul dapat bangkit kembali, meningkatkan produktivitas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sesuai dengan target SDGs 8.
Penulis: Romadhona S.