Umsida.ac.id – Dosen program studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Izza Anshory ST MT lolos dalam hibah Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) 2024 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Mengembangkan E-Learning
“Riset ini akan mengembangkan pembelajaran digital terkait pengolahan dan pengembangan materi-materi yang biasa diajarkan dalam bentuk digital,” ujar dosen yang akrab disapa Dr Izza tersebut.
Baca juga: Dosen Prodi Teknik Elektro Umsida Lolos Program Riset dan Inovasi BRIN 2023
Karena materi perkuliahan di E-Learning, tuturnya, kebanyakan hanya berupa PPT saja, menurutnya tidak hanya sekedar itu. Terlebih mahasiswa saat ini yang rata-rata didominasi Gen Z membuat para pengajar dianjurkan untuk membuat model pembelajaran digital yang lebih kreatif.
Ketua program studi Teknik Elektro itu berkata, “Oleh karena itu, kita harus bisa memvisualisasikan agar pembelajaran yang online bisa terasa offline. Jadi tidak hanya PPT saja, tapi juga ada LMS yang di dalamnya terdapat audio, animasi, infografis, materi buku ajar digital, dan lainnya,”.
Dr Izza mengatakan bahwa hibah ini bermula ketika ia mengerjakan dokumen kurikulum bersama para rekan dosen sekitar awal tahun 2024, ia mendapat informasi tentang project hibah P3D. Sejak itulah ia berminat untuk mengikuti hibah seperti prodi Agroteknologi dan Informatika yang lebih dulu mendapatkan hibah serupa. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Dr Izza mulai mengerjakan proposal sekitar Februari dan dinyatakan lolos sekitar Mei lalu.
Semua bisa akses E-Learning
Kedepannya, sistem seperti ini bisa memberikan nuansa lain dalam materi perkuliahan. Selain itu, dengan adanya model pembelajaran yang lebih interaktif mahasiswa bisa tetap mendapatkan ilmu dimanapun dan kapanpun melalui E-Learning.
Baca juga: Tim PKM Umsida Olah Kulit Pisang dan Umbi Ganyong Sebagai Pengganti Tepung
Misalnya, terdapat mahasiswa yang aktif dan berprestasi di berbagai kompetisi. Maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikuti perkuliahan, karena dengan sistem yang baru ini mereka tetap bisa mengakses materi di e-learning. Apalagi dengan diterapkannya sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Learning Management System (LMS) seperti ini bisa memudahkan mereka untuk bisa mendapatkan materi kuliah.
“Sistem pembelajaran ini rencananya akan mulai diterapkan pada semester depan sehingga persiapan harus dilakukan mulai saat ini. Oleh karena itulah diadakan forum group discussion dengan para dosen,” ujarnya.
Diadakan FGD
Bahkan dalam pelaksanaan FGD pada Rabu, (03/07/2024), ia mendatangkan keynote speaker dari Indonesia timur yaitu Universitas Tadulako dengan harapan agar bisa memberikan nuansa lain dalam materi perkuliahan. Tujuannya agar para akademisi bisa saling bertukar pengetahuan, cara mengajar, dan lain sebagainya, sehingga akademisi yang berada di Jawa dan menerima hibah ini bisa ikut berkontribusi untuk mengembangkan pengetahuan pembelajaran seperti offline di daerah yang lebih luas.
Dari hibah ini ia berharap agar para dosen bisa membuat sebuah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang komplit dan bisa menjelaskan tahapan-tahapan pembelajaran secara online sehingga bisa membantu para mahasiswa yang jauh.
Baca juga: Sulap Indahnya Bunga Bougenville Jadi Bahan yang Aman Dikonsumsi
Terlebih nantinya sistem ini akan diterapkan juga di Spada agar semua mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia bisa mengakses materi tersebut. “jadi dengan luasnya akses LMS tersebut kami harapkan juga bisa menaikkan pemeringkatan Umsida, khususnya terkait webometrics,” tutup Dr Izza.
Penulis: Romadhona S.