Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dosen Umsida, Joko Susilo SHum MHum, berhasil lolos sebagai penerima pendanaan Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) dan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Anggaran 2025.
Lihat juga: Tindaklanjut Hibah P3D, Dosen Umsida Buat Workshop Video Interaktif H5P dan Flipbook
Hibah ini diperoleh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemndiktisaintek.
Pendanaan yang diperoleh melalui Surat Keputusan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Nomor 1109/C3/AL.04/2025 ini menjadi capaian baru Umsida untuk terus berkontribusi dalam pengembangan riset nasional yang berakar pada nilai budaya lokal.
Dalam usulan penelitiannya, Joko menggandeng tiga dosen Umsida ke dalam timnya, yaitu Dr Vidya Mandarani MHum, Nur Ravita Hanun MA, dan Andi Fikri MIKom.
Tim dosen lintas keilmuan ini berfokus pada proyek bertajuk “Generasi Peradaban Airlangga – Kahuripan: Pendampingan Karya Film Dokumenter Warisan Peradaban Luhur Jawa Timur bagi Generasi Seni Sidoarjo.”
“Ini merupakan hibah kompetisi yang masih jarang, jadi saya sangat senang bisa lolos dalam hibah ini. Alhamdulillah proposal kami diterima,” terang Joko.
Hibah untuk Pendampingan Budaya dan Generasi Muda
Ia menerangkan bahwa Abdimas ini bertujuan untuk mendokumentasikan nilai-nilai sejarah dan warisan peradaban masa Airlangga dan Kahuripan di Sidoarjo melalui pendekatan film dokumenter yang inspiratif.
“Jadi nanti kami membuat kegiatan pendampingan kepada komunitas film. Setelah pendampingan itu lah yang akan difilmkan,” ujar ujar dosen yang juga aktif di Dewan Kesenian Daerah Sidoarjo (Dakesda) itu.
Joko membuat karya tersebut lantaran ingin menyebarkan pengetahuan kepada anak muda khsusunya.
Karena menurut Joko, pengetahuan akan budaya khas Sidoarjo masih minim dimiliki oleh orang Sidoarjo itu sendiri.
Menurutnya, anak muda masih penting untuk mengetahui kembali warisan peradaban luhur seperti Airlangga dan Kahuripan karena ia masih berprinsip pada gagasan Ki Hajar juga Bung Karno.
“Bahwa pendidikan yang baik bagi generasi Indonesia adalah pendidikan yang paham budaya,” tutur dosen mata kuliah bahasa Indonesia tersebut.
Kolaborasi Tim dan Komunitas Seni Lokal
Untuk mematangkan konsep inovasi ini, Joko dan tim melakukan riset selama sekitar lima tahun terakhir tentang budaya Sidoarjo.
“Baru lah hasil riset itu saya jadikan bahan materi untuk hibah ini,” terang Joko.
Nantinya, ia akan melakukan pendekatan yang sesuai dengan anak muda melalui sebuah event yang disisipi pengetahuan budaya.
Tentu dalam pelaksanaannya nanti, Joko akan menggandeng beberapa pihak seperti Dewan Kesenian Sidoarjo, komunitas film yang ada di Sidoarjo, dan komunitas seni budaya lokal.
Dengan lolosnya karya ini, Joko berharap dapat memperkuat pemahaman generasi muda terhadap identitas budaya Sidoarjo sekaligus menumbuhkan semangat berkarya di bidang seni dan teknologi kreatif.
Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Dr Sigit Hermawan M Si turut memberikan apresiasi atas prestasi ini.
Ia mengatakan bahwa hibah ini adalah program hibah yang terbilang baru sehingga ini merupakan capaian yang luar biasa.
Ini bisa menjadi angin sejuk dan penanda bahwa sivitas akademika juga bisa berkarya dan berdampak melalui seni.
“Saat ini memang Kemdiktisaintek tidak hanya berorientasi pada bidang-bidang Saintek, tapi juga mengembangkan bidang-bidang seni sosial humaniora, salah satunya hibah ini,” terang Dr Sigit.
Menurutnya judul yang diajukan oleh Joko dan tim memang menarik. Ini juga merupakan keberlanjutan bahwa sebelumnya tim tersebut bekerja sama dengan Dakesda Sidoarjo yang mendapatkan hibah multi years selama tiga tahun.
Lihat juga: Beri Bantuan Mesin, Tim Abdimas Umsida Tingkatkan Kualitas UMKM Opak Samiler
“Jadi kami mendorong semua Abdimas memiliki keberlanjutan, termasuk bidang kesenian yang bisa memajukan budaya Sidoarjo melalui hibah-hibah ini,” tuturnya.
Penulis: Romadhona S.