Umsida.ac.id – “Semua tantangan pasti ada, namun bagaimana kita bisa mengelola tantangan itu agar kita tetap senang,” ucap Dr Hadiah Fitriyah SE MSi, dosen FBHIS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) saat menjadi narasumber dalam acara #Umsida Menyapa: Pengembangan Inovasi dan Daya Saing Produk Olahan Buah Belimbing yang disiarkan live YouTube Umsida1912, Senin (1/3).
Dosen yang mengajar prodi akuntansi ini mengaku mendapati berbagai tantangan saat menjalankan pengabdian masyarakat pengolahan buah belimbing di Desa Wates Sari, Kecamatan Balong Bendo, Kabupaten Sidoarjo. Baik dari sisi desa itu sendiri maupun tantangan dalam tim.
Sejak tahun 2019 akhir, Desa Wates Sari sudah menjadi kawasan wisata yang diresmikan oleh bapak menteri. Namun, wisata di desa ini terkendala dengan datangnya pandemi di awal tahun 2020.
“Ini sungguh sangat luar biasa, sehingga saat mereka di puncak, diresmikan kemudian ada pandemi seperti ini. Saat semangat-semangatnya kelompok usaha berwiraswasta, pemerintah desa memotivasi,” ungkapnya.
Syukurnya kedatangan Umsida dapat sedikit mengobati tantangan tersebut. “Kami datang sedikit mengobati dengan memproduksi sari buah belimbing,” tuturnya.
Selain itu, tantangan yang dirasakan tim abdimas tentu ada. Namun dengan berbekal komunikasi yang intens dan semangat untuk memberikan yang maksimal, semua tantangan dapat terpecahkan. “Alhamdulillah tantangan itu sendiri dapat kita minimalisir dengan kita saling komunikasi, berkoordinasi agar desa mitra yang kami tuju mendapat manfaat sebaik-baiknya, terutama dalam masa seperti ini,” katanya.
Ia berharap kedepannya program yang berkelanjutan ini dapat menggunakan pemasaran online sehingga produk yang dihasilkan Desa Wates Sari ini dapat dirasakan oleh semua kalangan.
Ditulis : Angelia Firdaus
Edit : Anis Yusandita