H
Umsida.ac.id – Salah satu kunci sukses menghadapi covid-19 adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah sebagai pola adaptasi perilaku. Hal tersebut disampaikan dr Muhammad Miftahussurur M kes Sp PD saat orasi pada rapar akademik umsida secara online, Selasa (9/6). Penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari juga diterapkan pada dunia pendidikan dalam menghadapi new normal.
Menurut akademisi sekaligus dokter penyakit dalam RS PHC Surabaya, dibukanya kembali fasilitas pendidikan di masa new normal menjadi kekhawatiran semua pihak, khususnya orang tua. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan bertindak gegabah dengan mengesampingkan kesehatan dan keselamatan anak didik juga tenaga pendidik terkait dibukanya kembali fasilitas pendidikan. Pemda akan memastikan kesiapan instansi pendidikan dan infrastruktur pendidikan sebelum memulai new normal.
“Sebelum sarana pendidikan dibuka kembali, pemerintah akan berkoordinasi dengan semua pihak. Kita tidak hanya memikirkan masalah target kurikulum pendidikan, melainkan juga harus memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan. Pemerintah akan melihat kesiapan sekolah mulai dari sarana dan prasarana kebersihan, bisa dari jumlah mahasiswa yang dibatasi sehingga sistemnya menggunakan shift dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Menaati protokol kesehatan menjadi syarat mutlak dalam memasuki masa new normal. Selain itu, diperlukan sikap adaptif dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan,” jelasnya.
Muhammad Miftahussurur meminta pemda dan instansi
pendidikan terkait menyiapkan tiga hal sebelum fasilitas pendidikan dibuka
dalam masa new normal. Pertama, yakni kesiapan sekolah, mulai dari sarana
dan infrastruktur serta fasilitas sanitasi karena saat era new normal perlu
penyesuaian pola pembelajaran sesuai dengan protokol kesehatan. Kedua,
pemutahiran data kesiapan sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan di era
new normal.
Ketiga, yakni pelaksanaan rapid test bagi peserta didik maupun tenaga didik
agar fasilitas pendidikan tidak menjadi sarana penyebaran Covid-19.
Ia menambahkan jika kerjasama antara pemerintah dan instansi pendidikan sangat diperlukan dalam pelaksanaan new normal, “Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan pengontrolan secara langsung di lapangan, mengingat banyak sarana pendidikan yang belum siap melaksanakan menghadapi masa new normal. Sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat merupakan salah satu upaya untuk bisa merubah perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, sarana dan prasarana dalam mendukung penerapan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan perlu menjadi fokus kita bersama,” pungkasnya. (Etik siswatiningrum)