[:id]umsida.ac.id – Wujud duka cita mendalam atas meninggalnya Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Qardawi asal Universitas Halu Oleo, Kendari saat aksi demonstrasi di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo gelar sholat ghaib dan malam mimbar demokrasi di halaman parkir tengah, Jumat (27/9/2019).
Mimbar demokrasi diawali dengan salat isya dan dilanjutkan salat ghaib berjamaah untuk mendiang Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Qardawi. Pada kegiatan ini, turut hadir Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Ketua PD Muhammadiyah Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo serta Dandim 0816 Sidoarjo.
Atas peristiwa ini, Ketua PC IMM Sidoarjo Doni Rusmadiansyah mengutuk tindakan aparat yang menyebabkan meninggalnya dua kader IMM Kendari tersebut. Padahal, peristiwa ini terjadi di tengah upaya mahasiswa menyampaikan aspirasinya. Oleh karena itu, dalam mimbar demokrasi di Umsida, pihaknya mengundang Kapolresta Sidoarjo juga Dandim 0816 Sidoarjo untuk bertemu langsung dengan mahasiswa dan civitas akademika Umsida.
“Kami bermaksud mengungkapkan duka cita sedalam-dalamnya. Serta kami mengajak aparat keamanan untuk hadir berdialog bersama mahasiswa. Terkait persoalan bangsa kita, khususnya menyangkut gugurnya rekan-rekan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya,” kata Doni.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho juga mengungkapan bela sungkawa juga disampaikan langsung dihadapan akademisi dan mahasiswa Umsida dalam malam mimbar demokrasi.
“Semoga segala perjuangan demokrasi dan amal baik almarhum Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Qardawi dimuliakan Allah SWT, serta keluarga diberi kesabaram juga ketabahan dengan musibah ini. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya kedua rekan mahasiswa di Kendari, Immawan Randi dan Muhammad Yusuf Qardawi,” ujar mantan Sekpri Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian itu.
Apresiasi perjuangan mahasiswa di wilayah Sidoarjo juga disampaikan oleh Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho. Menurutnya, mahasiswa mampu menjalin kebersamaan dengan Polresta, untuk mewujudkan Sidoarjo aman dan kondusif. Oleh karenanya, Kapolresta Sidoarjo akan membuka kesediaan untuk terus berdiskusi atau berkomunikasi dengan mahasiswa.
“Demi menjalin sinergitas yang harmonis antara Polri, TNI bersama mahasiswa, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo, kami bersama lainnya siap berdiskusi dan berkomunikasi intensif bersama masyarakat Sidoarjo,” pungkasnya. (rizky)
[:en]Umsida.ac.id – A form of deep condolences for the death of Immawan Randi and Muhammad Yusuf Qardawi, students of Halu Oleo University, Kendari, during a demonstration at the Southeast Sulawesi Regional Parliament Office, Muhammadiyah Student Association (IMM) Sidoarjo holding an unseen prayer and a democratic pulpit night at the central parking lot, Friday (9/27/2019).
The pulpit democracy begins with evening prayers which are directly imbedded by the Sidoarjo Police Chief and supernatural prayers in congregation to the late Immawan Randi and Muhammad Yusuf Qardawi. In this activity, the Rector of Muhammadiyah Sidoarjo University was also present, the Chairperson of the Muhammadiyah Sidoarjo PD, the Sidoarjo Police Chief and 0816 Sidoarjo District Commander.
For this incident, the Chairperson of Sidoarjo IMM PC Doni Rusmadiansyah condemned the actions of the authorities which caused the death of the two IMM Kendari cadres. In fact, this event occurred amidst students’ efforts to convey their aspirations. Therefore, in the democratic pulpit in Umsida, his party invited the Chief of Sidoarjo Police and the District Military Commander 0816 Sidoarjo to meet directly with students and the Umsida academic community.
“We intend to express our deepest sorrow. And we invite security forces to attend dialogue with students. Related to our nation’s problems, especially regarding the death of fellow students in expressing their aspirations, “said Doni.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho also expressed his condolences also delivered directly before academics and Umsida students in the pulpit of democracy.
“May all the struggles of democracy and good deeds of the late Immawan Randi and Muhammad Yusuf Qardawi be glorified by Allah SWT, as well as families given patience as well as fortitude with this calamity. “We are deeply sorry for the death of the two fellow students in Kendari, Immawan Randi and Muhammad Yusuf Qardawi,” said the former Secretary of the Indonesian National Police Chief, Police General Tito Karnavian.
Appreciation of the struggle of students in the Sidoarjo region was also conveyed by Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho. According to him, students are able to establish togetherness with the Police, to realize Sidoarjo safe and conducive. Therefore, the Sidoarjo Police Chief will open a willingness to continue to discuss or communicate with students.
“For the sake of establishing harmonious synergy between the National Police, the TNI and students, especially in the Sidoarjo Regency, we together with others are ready to discuss and communicate intensively with the Sidoarjo community,” he concluded. (rizky)[:]