Umsida.ac.id – Kehadiran mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo(FKG Umsida) tahun akademik 2025/2026 menjadi momentum penting dan menarik saat acara Fortama.
Lihat juga: FKG Umsida Bawa Layanan Kesehatan Gigi Anak Lebih Dekat dengan Dental Clinic Mobile
Fortama (Forum Ta’aruf Mahasiswa) bukan hanya sekadar acara penyambutan, tetapi juga ruang pengenalan awal mengenai nilai, struktur, dan arah pengembangan pendidikan kedokteran gigi di Umsida.
Acara yang diadakan pada(27/09/2025) di GKB 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjadi momen penyambutan Maba angkatan ke-2 FKG Umsida.
Pada acara Fortama FKG dihadiri oleh drg Lila Muntadir Sp Ort selaku dekan beserta jajaran dekanat lainnya.
Hadir pula jajaran Ketua Program Studi yang ada di lingkungan FKG Umsida beserta dengan para laboran juga aktif menyambut para mahasiswa baru.
Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT selaku Wakil Rektor 1 Umsida dan drg Hari Koes Endang selaku Pimpinan Rumah Sakit Surya Medika Gresik hadir untuk memberikan beberapa penguatan kepada Maba.
Penguatan Visi, Misi, dan Komitmen Mahasiswa Baru FKG Umsida
Dalam sambutannya, drg Lila Muntadir SpOrt menegaskan bahwa mahasiswa baru harus memiliki komitmen sejak awal untuk belajar dengan penuh integritas.
“Visi Fakultas Kedokteran Gigi Umsida adalah melahirkan lulusan yang unggul, berdaya saing, dan berlandaskan nilai-nilai Islam,” terangnya.
Karena itu, imbuh drg Lila, setiap mahasiswa harus menanamkan integritas dan komitmen sejak awal agar mampu mewujudkan visi besar ini.
Visi dan misi tersebut menjadi arah bagi seluruh kegiatan akademik.
Mahasiswa diarahkan untuk tidak hanya unggul dalam bidang keterampilan klinis, tetapi juga aktif dalam penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam pengenalan struktur fakultas, mahasiswa diperlihatkan jajaran dekanat, dosen tetap, serta tenaga pendidik yang siap membimbing selama masa perkuliahan.
“Para dosen berperan sebagai pembimbing akademik sekaligus role model profesional di bidang kedokteran gigi,” ujarnya.
Menurut drg Lila, keberadaan tenaga pendidik yang kompeten menjadi kunci terciptanya tempat belajar yang sehat.
“Kami memiliki misi untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran gigi yang berkualitas dan berorientasi pada penelitian,” jelasnya.
Ia berharap mahasiswa tidak hanya fokus pada praktik klinis, tetapi juga turut mengembangkan ilmu melalui riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa kualitas pembelajaran di Umsida sudah didukung oleh sarana yang mumpuni.
“Kami memiliki fasilitas yang bagus dan lengkap, dosennya juga dokter spesialis yang berpengalaman,” katanya.
Tidak kalah penting, setiap mahasiswa sudah mendapatkan free dental equipment and instrument yang bisa digunakan saat praktik selama menjadi mahasiswa,” ungkapnya.
Hal tersebut menjawab kebutuhan mahasiswa kedokteran gigi yang memang membutuhkan sarana khusus dalam proses belajar.
Harapkan Kontribusi Mahasiswa
Lebih lanjut, drg Lila menjelaskan salah satu misi FKG Umsida yang akan meningkatkan pengabdian kepada masyarakat.
“Mahasiswa perlu sadar bahwa profesi dokter gigi bukan hanya soal klinis, tetapi juga tentang kepedulian sosial. Di sinilah letak peran penting kalian sebagai calon agen perubahan,” ujar drg Lila.
Kompetensi lulusan juga diarahkan pada kemampuan beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Di era digital saat ini, katanya, inovasi dalam pelayanan kesehatan gigi menjadi sangat penting.
Mahasiswa ditantang untuk peka terhadap perubahan, baik dari sisi teknologi kedokteran maupun kebutuhan masyarakat.
Lihat juga: Agar Anak Tak Lagi Takut ke Dokter Gigi, Ini Cara Jitu dari Dosen Umsida
“FKG Umsida menekankan integrasi ilmu dan nilai-nilai Islam. Semoga mahasiswa bisa menyeimbangkan pengetahuan medis modern dengan akhlak mulia, sehingga profil lulusan tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” ungkap drg Lila.
Penulis: Elfira Armilia