Umsida.ac.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), tim dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diketuai oleh Dr Ida Rindaningsih MPd bersama Dr Eni Fariyatul Fahyuni SPsi MPdI, melaksanakan program pengabdian masyarakat (Abdimas) bertajuk Pelatihan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis Flipped Classroom sebagai Program PAUD Berkualitas di Sekolah Aisyiyah Cabang Wonoayu Sidoarjo.
Pembinaan Metode Flipped Classroom
Program ini berhasil memperoleh dana hibah dari Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui program RisetMU tahun anggaran 2024/2025, serta dukungan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida.
“Kami ingin memberikan pelatihan sekaligus mendampingi perubahan pembelajaran dari model tradisional menjadi model area dengan pendekatan flipped classroom,” ujar Dr Ida.
“Selain itu, kami juga berkomitmen mendampingi sekolah dalam memperbaiki manajemen melalui analisis SWOT dan membantu merumuskan visi misi baru agar sekolah ini bisa berkembang menjadi PAUD yang berkualitas,” imbuhnya.
Baca juga: UAH Ungkap Pentingnya Hal yang Halal untuk Menjaga Kehormatan
Kegiatan Abdimas ini tidak hanya menunjukkan kepedulian akademisi terhadap pendidikan dasar, tetapi juga memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan institusi PAUD mitra, yakni KB dan TK Aisyiyah Wonoayu.
Dalam pelaksanaannya, program Abdimas ini melibatkan mahasiswa Pascasarjana Magister Pendidikan Islam (S2 MPI) Umsida dalam proses analisis SWOT dan penyusunan visi-misi sekolah, serta mahasiswa Program Studi PGMI sebagai pendamping dalam penerapan model pembelajaran flipped classroom.
Mahasiswa juga turut mengenalkan dan mengimplementasikan aplikasi kelasbalik.id, hasil pengembangan inovatif dari Dr Ida dalam penelitian sebelumnya.
Untuk memperkuat kapasitas guru PAUD, tim Abdimas menghadirkan Dr Luluk Iffatur Rochma MPd sebagai narasumber pelatihan model pembelajaran area dan penyusunan modul ajar sesuai dengan standar pengelolaan PAUD berkualitas.
Pelatihan ini difokuskan pada pengembangan lingkungan belajar yang kondusif serta penggunaan alat permainan edukatif (APE) untuk meningkatkan pengalaman belajar anak.
Koordinasi awal dengan pihak sekolah dimulai sejak Oktober 2024, dilanjutkan dengan perancangan program kegiatan di bulan Desember, dan sosialisasi program serta analisis SWOT di Januari 2025.
Pelatihan intensif dimulai pada Februari, mencakup penyusunan visi dan misi, pelatihan flipped classroom, penggunaan aplikasi kelasbalik.id, serta pengelolaan pembelajaran berbasis area.
Baca juga: Umsida dan Unipa Jalin Sinergi Melalui Mahasiswa S2
Pada bulan Maret, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan literasi dan penyerahan alat peraga edukatif untuk mendukung pembelajaran anak di KB, TK A, dan TK B. Sementara pada periode April hingga Juli, program difokuskan pada pelatihan penyusunan modul ajar dan pendampingan guru dalam praktik mengajar.
Dalam keterangannya, Dr Ida Rindaningsih menyampaikan, “Program ini bukan hanya transfer ilmu dari kampus ke masyarakat, tetapi juga proses pemberdayaan berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa guru-guru PAUD di Aisyiyah Wonoayu tidak hanya memahami, tetapi mampu mempraktikkan model pembelajaran yang kontekstual dan inovatif.”
Dengan semangat kolaboratif antara dosen, mahasiswa, dan mitra sekolah, program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan penerapan pembelajaran PAUD berbasis flipped classroom dan area di lingkungan sekolah Muhammadiyah, serta memperkuat peran Umsida dalam mendukung pendidikan dasar yang berkualitas.
Penulis: Rani Syahda