hak veto untuk Palestina (Pexels)

Hak Veto dan Ketimpangannya Terhadap Bangsa Palestina

Umsida.ac.idHak veto, sebuah kewenangan eksklusif yang dimiliki lima negara besar di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kerap menjadi penghalang utama dalam upaya dunia menciptakan perdamaian dan keadilan global.

Lihat juga: Perang Israel dan Iran Bisa Picu World War 3, Kata Pakar Umsida

Didesain sebagai alat stabilisasi pasca Perang Dunia II, kekuasaan ini kini justru berulang kali digunakan untuk melindungi kepentingan segelintir negara, meski harus mengorbankan jutaan nyawa tak bersalah.

Ketika dunia berdiri di atas puing-puing Perang Dunia II, lahirlah sebuah harapan besar bernama PBB. Organisasi ini dimaksudkan sebagai tumpuan perdamaian dan keadilan global, sebagai pengganti Liga Bangsa-Bangsa yang gagal mencegah dua perang dunia.

Namun seiring waktu, idealisme itu berkali-kali dihantam oleh kenyataan keras. Sistem kekuasaan yang timpang, terpusat pada segelintir negara yang memegang hak istimewa bernama hak veto.

Hak Veto dan Kekuatannya
hak veto untuk Palestina (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Hak veto merupakan kekuasaan mutlak yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis. 

Dengan satu suara “tidak”, negara ini dapat membatalkan keputusan yang didukung mayoritas negara anggota, bahkan jika 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan sepakat. 

Dengan kata lain, satu negara dapat menggagalkan upaya bersama seluruh dunia, hanya demi kepentingan nasionalnya.

Seperti halnya baru baru ini pada 4 Juni 2025, Amerika Serikat kembali menggunakan hak veto untuk memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Gaza. 

Padahal, resolusi itu sudah didukung oleh 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

Di awal sejarahnya, hak veto dirancang demi stabilitas. Para pendiri PBB menyadari bahwa jika negara-negara besar tidak merasa aman dalam sistem internasional, mereka bisa bertindak di luar sistem itu dan melakukan agresi, membentuk aliansi tandingan, bahkan menciptakan tatanan baru.

Maka, demi mencegah konflik besar, disusunlah sistem kompromi: kekuatan besar diberikan hak istimewa agar mau tetap terlibat. 

Lihat Juga :  Walau Menimpang, Hak Veto Nyaris Mustahil Dihanguskan

Namun, delapan dekade kemudian, hak veto justru menjadi hambatan utama bagi tercapainya keadilan dan perdamaian dunia yang lebih setara.

Palestina Jadi Korban Penggunaan Hak Veto
hak veto untuk Palestina (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Tak ada contoh yang lebih nyata tentang ketimpangan ini selain kasus Palestina. 

Sejak deklarasi negara pada tahun 1988, Palestina terus berjuang mendapatkan pengakuan penuh di kancah internasional. 

Pada 2012, Majelis Umum PBB memberikan status “negara pengamat non-anggota” kepada Palestina—status yang dimiliki Vatikan—dengan dukungan 138 negara. 

Namun status ini tetap tidak memberikan hak suara dalam sidang Majelis maupun keanggotaan penuh dalam organisasi-organisasi PBB lainnya.

Untuk menjadi anggota penuh, Palestina memerlukan dua hal, rekomendasi dari Dewan Keamanan PBB dan persetujuan dua pertiga dari Majelis Umum. 

Rintangan utama selalu ada pada tahap pertama yakni rekomendasi Dewan Keamanan. 

Setiap kali mayoritas anggota Dewan mendukung, satu negara, yaitu Amerika Serikat, mengangkat tangan dan berkata “tidak”.

Terakhir, pada 18 April 2024, Palestina kembali mengajukan permohonan menjadi anggota penuh PBB. 

Sebanyak 12 dari 15 anggota Dewan Keamanan menyatakan dukungan, dua abstain, dan satu negara—AS—menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya tersebut. 

Dengan satu kata “tidak”, harapan puluhan juta rakyat Palestina kembali tertahan. 

Proses yang mestinya menjadi peneguhan legitimasi internasional justru berubah menjadi pentas politik unilateral.

Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, juga kerap menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi yang mengecam pembangunan permukiman ilegal di wilayah pendudukan, mengecam kekerasan terhadap warga sipil Palestina, bahkan menolak penyelidikan atas potensi kejahatan perang di Gaza. 

Lihat juga: Dosen Umsida: Konflik Israel dan Iran Memanas, Krisis Global di Ambang Pintu

Padahal, laporan berbagai lembaga independen—termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International—telah memuat bukti kuat bahwa telah terjadi pelanggaran HAM yang serius dan sistematis.

Penulis: Dr Kumara Adji Kusuma

Artikel ini telah tayang di majelistabligh.id dengan judul “Ketika Keadlian Dunia Dikunci oleh Hak Veto”.

Berita Terkini

Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By
Edukasi Kesehatan Reproduksi Fikes Umsida
Fikes Umsida Galakkan Edukasi Kesehatan Reproduksi di SMA An Nur Malang
August 18, 2025By
petugas upacara Umsida di HUT RI ke-80 2
Jadi Petugas Upacara HUT RI ke-80, Mahasiswa Umsida Tunjukkan Semangat Nasionalisme
August 18, 2025By
kesejahteraan Indonesia 1
80 Tahun Indonesia Merdeka dan Kesejahteraan Masih Menjadi Persoalan, Ini Langkah Solutifnya
August 17, 2025By

Riset & Inovasi

inovasi bell kuis
Bell Kuis, Inovasi Tim PKM Umsida Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah 5 Porong
August 14, 2025By
pendampingan UMKM Opak Samiler-min
Tingkatkan Optimasi Produksi Opak Samiler, Tim Abdimas Umsida beri Bantuan Mesin
August 13, 2025By
SFMS dosen Umsida
Dosen Umsida Kenalkan SFMS di ITBAD Lamongan, Permudah Manajemen File
August 8, 2025By
alat pasteurisasi susu
Alat Pasteurisasi Susu, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Umsida Bantu Mudahkan Peternak
July 31, 2025By
riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By

Prestasi

pencak silat Umsida
Laga Terakhir Jadi Atlet Pencak Silat di Umsida, Mahasiswa Ini Persembahkan Emas
September 5, 2025By
mahasiswa Umsida lolos Magang Berdampak 3
Lolos Program Magang Berdampak, Mahasiswa Psikologi Umsida Siap Hadapi Dunia Kerja
August 27, 2025By
mahasiswa Umsida juara 2 pencak silat nasional
Raih Juara 2 Nasional, Mahasiswa Ini Tak Hanya Tanding Silat, Tapi Juga Kepemimpinan
August 15, 2025By
Umsida Perguruan Tinggi Swasta Terbaik
Mengenal Umsida, Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Sidoarjo dan Jawa Timur
August 12, 2025By
mahasiswa FPIP Umsida sabet emas pencak silat 6
2 Mahasiswa FPIP Umsida Sabet Emas di Kompetisi Bela Diri Nasional
August 9, 2025By