umsida.ac.id- Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) gelar seminar sebagai Perayaan Hari Guru yang diselenggarakan di Aula KH Mas Mansyur, GKB 2, Senin (25/11).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dekan FPIP ini turut menghadirkan Hendrik Pandu Paksi S Pd MPd sebagai narasumber. Dalam kesempatannya ia mengatakan “Generasi Alpha itu terbiasa menggunakan smart device. Bahkan sekarang anak berumur 3 tahun bisa mengakses informasi dan komunikasi melalui voice,” kata Pandu Dosen Millenial dari Unesa.
Generasi Alpha ini, sambung Pandu, Generasi yang paling mudah dan intens dengan penggunaan teknologi. Dalam kesempatannya beliau mengajak para peserta yang datang dalam seminar untuk mengenal generasi alpha. ” Kalau generasi Z seperti kalian, kalau makan sama teman-teman yang dilakukan pasti selfie dulu, habis selfi, makan sambil mainan hp, gak ada komunikasi sama sekali,” ujar pandu disambut dengan tawa peserta.
Maka menurutnya, tidak heran jika generasi Alpha menyukai hal yang instan. “Dulu kalau main sepak bola harus ke lapangan, nah sekarang gak usah kelapangan di gadget sudah ada, selain itu yang dicari itu wifi yang kencang dibuat main game” ungkapnya. Tidak hanya itu saja, generasi alpha ini juga terkenal jauh lebih cerdas dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini berdampak negatif bagi generasi Alpha seperti menurunnya kesehatan mata, kemampuan psikomotor menurun, telat berbicara, mengganggu perkembangan otak, mempengaruhi kondisi mental. Sehingga orang tau harus jadi teladan. Ia menjelaskan cara teladan menjadi orang tua, “Seleksi aplikasi di gadget anak memakai youtube kids, batasi gadget anak, serta dampingi anak melihat konten yang muncul terkadang tidak cocok dengan usia dibawah 13 tahun,”.
Jadi, sebelum mengakhiri pemaparannya Pandu memberikan tips bermanfaat untuk mahasiswa maupun dosen Umsida. Pertama kegiatan pengganti seperti membelikan bola untuk anak serta mengajak anak bermain bola, dengan begitu anak-anak akan lupa dengan gadgetnya. Selanjutnya, menurut Pandu membuat jadwal kegiatan anak juga dirasa efektif untuk membuat anak disiplin, sehingga anak-anak terbiasa melakukan aktifitas sesuai jadwal. Selain itu, guru juga dapat memberikan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan minat bahkan memahami perkembangan anak, membuat catatan tentang kemampuan siswa, gunakan metode belajar menarik, aktif, dan beragam dengan begitu generasi Alpha tidak akan bosan dengan materi pembelajarannya.
Oleh karena itu, diharapkan Mahasiswa Umsida sebagai Calon guru mampu mengatasi tantangan pendidikan pada generasi Alpha. Pandu menyampaikan harapan kepada para peserta, “Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan sebagai produktivitas, karena sejatinya teknologi diciptakan memudahkan manusia, bukan merubah manusia menjadi robot,” katanya.
Penulis Asita Salsabilla M
Editor Realita Tataguna CB