Umsida.ac.id – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia Jawa Timur (HIMPAUDI Jatim) dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di kampus 1 pada Rabu, (21/05/2025).
Lihat juga: 8 Sesi Pelatihan Public Speaking Guru Muhammadiyah di Sidoarjo, Siapkan Visi Internasionalisasi
Dalam acara ini turut hadir Ketua HIMPAUDI Jatim, Galih Waskito SPd beserta Wakil Ketua II, yakni Heriyanto SPd.
Lalu ada Rektor dan Wakil Rektor III Umsida, Kepala Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional (LKUI), Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Umsida, dan Ketua Program Studi (PGSD) Umsida.
Penguatan Kualifikasi Guru Bersama Umsida
Menyambut kedatangan HIMPAUDI Jatim, Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan bentuk penguatan dari kesepahaman yang telah dibicarakan sebelumnya.
Lantas ia mengapresiasi langkah HIMPAUDI Jatim untuk bersama-sama berikhtiar meningkatkan kualifikasi akademik bagi para guru yang saat ini belum memenuhi.
“Insya Allah dan ikhtiar ini kita memberi jalan yang baik bagi para pendidik di Jawa Timur agar berkembang dengan Perhimpunan di Sekolah Dasar karena kita memberikan layanan di program magister pendidikan dasar,” terangnya.
Ia berharap inisiatif tersebut benar-benar memberikan manfaat tidak hanya bagi umsida dan himpaudi tapi juga bermanfaat bagi para guru agar bisa meningkatkan pendidikan bagi anak bangsa.
“MOU yang akan kita lanjutkan menjadi moa ini semoga bisa menjadi pijakan bersama untuk diimplementasikan. semoga ini menjadi kemudahan bagi kami semua,” kata Dr Hidayatulloh.
Ketua program studi di FPIP Umsida yang terlibat dalam kegiatan ini yakni PG PAUD dan PGSD, lanjutnya, sudah terakreditasi unggul dan selalu dipantau oleh Kementerian. Oleh karena itu, perkembangan kedua Prodi ini harus selalu dijaga, terutama terkait penerimaan mahasiswa baru.
Melihat dari antusias calon mahasiswa baru yang sangat tinggi, Dr Hidayatulloh membuat kebijakan terkait kuantitas yang bisa diterima di Umsida.
“Kuantitas yang bisa kami terima tidak boleh dilepas begitu saja, maksimal 200 mahasiswa. Kami tidak ingin semangat itu hanya ada di awal saja. Itu tidak baik bagi perguruan tinggi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Umsida akan menerapkan skala prioritas bagi para pendidik yang mendaftar.
Karena ini merupakan kerjasama perdana bagi kedua pihak, ia berharap komunikasi harus dilakukan dengan baik.
“Ini merupakan bagian dari perjuangan kita untuk meningkatkan pendidikan khususnya bagi para guru yang akan berdampak pada siswa,” tutup Dr Hidayatulloh saat sambutan.
Cara HIMPAUDI Jatim Perjuangkan Kualifikasi Guru
Lantas, ketua HIMPAUDI Jatim memaparkan maksud dan tujuan kunjungan ini. Galih memaparkan bahwa kerjasama ini merupakan suatu proses yang menyangkut dua kegiatan, yaitu program RPL dan S2 Pendidikan Dasar.
“Terima kasih atas fasilitas dan kerjasama karena kami bisa menjangkau Prodi di bawah naungan himpaudi untuk dapat menikmati status kualifikasi para guru,” ujarnya.
Menurutnya, sebagian besar para pendidik anak usia dini belum memiliki akses untuk mendapatkan kualifikasi S1 PGPAUD.
Oleh karena itu, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari program HIMPAUDI Jatim untuk memperjuangkan tenaga pendidikan di tingkat nasional.
“Terlebih kualifikasi ini merupakan standar yang harus dimiliki oleh para guru PTK dan PAUD yang saat ini masih berstatus di pendidikan nonformal. InsyaAllah kami perjuangkan untuk mendapat kesetaraan nasional,” tambahnya.
Lihat juga: Tak Banyak yang Tahu, KKNP 55 Umsida Gelar Pameran dan Pelatihan Big Book untuk Guru Desa Padi
Ia berharap kegiatan dan edukasi dalam diskusi ini menjadi awal dari langkah-langkah kerja sama dalam memperjuangkan kualifikasi guru PTK dan PAUD yang saat ini belum mengakses kesempatan tersebut.
Penulis: Romadhona S.