Umsida.ac.id – Tim KKN-P 41 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berinisiatif untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk memanfaatkan dedaunan kering yang menumpuk. Sebelumnya, mereka telah melakukan observasi di halaman rumah warga desa Kesiman Tengah. Setelah melakukan observasi di beberapa rumah warga, kelompok KKN menemukan tumpukan sampah dedaunan yang berserakan pada dua rumah warga yang masih belum bisa mengelola sampah dedaunan tersebut.
Baca juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive
Muhammad Agus Baihaki selaku ketua kelompok KKN mengatakan, “Kegiatan ini sangat berguna untuk pengolahan sampah daun yang sering kali berserakan di halaman rumah. Melalui kegiatan ini pula, kita bisa mengedukasi warga agar dapat mengolah sampah dedaunan menjadi kompos alami,”.
Apa itu biopori?
Biopori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lubang resapan. Lubang resapan biopori yaitu teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Alat ini berfungsi meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang disimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Alat pengolah sampah organik ini juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Lubang biopori ini juga bisa sebagai tempat penyimpanan makanan bagi makhluk hidup.
Cara pemasangan
Cara pemasangan alat ini terbilang cukup mudah. Pertama, siapkan LRB berupa pipa paralon dengan panjang sekitar 50 cm dan diameter 3 inch. Lubangi setiap sisi paralon dan tutup. Selanjutnya, gali tanah yang akan menjadi calon LRB sesuai dengan ukuran lebar biopori dengan kedalaman kurang lebih 40 cm hingga 45 cm. Setelah lubang siap, masukkan paralon ke dalam tanah, dan proses terakhir, isi lubang dengan sampah dedaunan hingga lubang ditutup kembali dengan tanah.
Baca juga: Abdimas Dosen Umsida Ciptakan Mesin Molen Pengaduk Dodol Rumput Laut
Setelah pemasangan LRB, kelompok KKN menginformasikan tentang fungsi dan manfaat pemasangan LRB kepada warga desa Kesiman Tengah.
Tim KKN telah melakukan survey dan mengobservasi tempat mana yang bisa dijadikan sebagai lokasi pembuatan LRB, Senin (19/02/2024). Akhirnya, mereka melakukan pemasangan biopori di rumah Herman dan Khamid keesokan harinya. Dalam proses pemasangan biopori, tim KKN dibantu oleh tuan rumah dan juga warga yang berjumlah sekitar 18 orang.
Kegiatan pemasangan LRB ini tidak hanya melibatkan antara kelompok KKN-P 41 dengan warga desa Kesiman Tengah saja, tetapi juga Bangga Al Hakim selaku kepala desa turut terlibat dalam kegiatan pemasangan LRB. Ia sangat mendukung mahasiswa KKN dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Mahasiswa KKN berperan aktif dalam mencegah pencemaran lingkungan, utamanya dari daun yang berserakan dengan produk inovasi teknologi biopori. Kami berharap kegiatan pemasangan LRB ini dapat memicu langkah – langkah berkelanjutan akan pentingnya kesehatan lingkungan hidup” tuturnya.
Baca juga: 2 Fokus Program KKN-P Umsida di Desa Baujeng, UMKM Hingga Germas
Melalui kegiatan ini, Kelompok KKN-P 41 Umsida telah menunjukan komitmen yang sungguh-sungguh dalam mengedukasi warga desa Kesiman Tengah akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup terutama di lingkungan rumah.
Penulis: Satria Ega Santosa Bakti
Penyunting: Romadhona S.