[:id]UMSIDA.AC.ID – Segala inovasi dan pengabdian tidak lelah Umsida dedikasikan untuk masyarakat. Sejalan dengan itu kelompok V KKN-Terpadu Umsida tahun 2019 yang digawangi oleh Daman Huri di Desa Keboan Sikep sukses gelar lokakarya mini bertempat di Balai Desa Keboan Sikep pada Rabu (7/8/19).
Kegiatan yang didampingi dosen pembimbing lapangan (DPL), Lely Ika Mariyati M Psi Psikolog dalam sambutannya menyampaikan terselenggaranya acara ini tidak lain bertujuan untuk memperkenalkan Umsida dan mensosialisasikan program kerja KKN-Terpadu 2019. Lokakarya mini ini dihadiri oleh pejabat pemerintahan desa, badan permusyawaratan desa dan berbagai tokoh masyarakat, serta warga yang menyambut antusias mahasiswa KKN dalam pemaparan tujuh program utamanya.
“Kita menyambut baik kedatangan adik-adik mahasiwa yang melaksanakan KKN di Desa Keboan Sikep ini, dengan harapan dapat memberikan perubahan positif yang nampak dan dapat dirasakan. Sehingga ilmu yang sudah dipelajari di kampus dapat dipraktekkan dan dirasakan oleh masyarakat,” ujar PLT Kepala Desa, Arief Agus Tjahjono.
Selain memaparkan tujuh program utamanya, mahasiswa membuka sesi tanya jawab. Dalam sesi tersebut beberapa tokoh masyarakat yang hadir ikut merespon keseluruhan program yang telah disampaikan oleh mahasiswa.
“Wah, program yang disampaikan ini sangat bagus. Luar biasa kalau punya pemikiran seperti ini. Apalagi program yang biopori itu. Desa Keboan Sikep ini memang langganan banjir setiap tahun. Lalu program yang maggot BSF itu juga cocok sekali karena volume sampah di Desa Keboan Sikep cukup tinggi tiap harinya serta kedepannya untuk Bumdes rencananya kita akan membuat kolam lele, dan larva dari BSF yang bisa dijadikan pakan untuk mengurangi biaya produksi,” terang bagian kesejahteraan masyarakat Pemdes Keboan Sikep, Suwandi Alim.
Dua bulan ke depan, kelompok V KKN-T Umsida akan melaksanakan program kerjan secara bertahap, tentunya berkolaborasi dengan Pemdes dan warga setempat agar program yang dijalankan dapat berlanjut. Meski mahasiswa yang terlibat adalah mahasiswa yang statusnya sudah bekerja dan hanya dapat aktif melakukan kegiatan KKN pada sabtu hingga minggu, namun warga menaruh harapan besar pada program yang telah disampaikan.
“Jika program yang dilaksanakan oleh anak-anak kami ini memang bermanfaat dan bapak ibu ingin kerjasama lebih lanjut, kedepannya kita bisa mengadakan MOU agar kerjasamanya bisa lebih ditingkatkan dan pendampingan yang kami berikan lebih menyeluruh untuk mengatasi problem yang ada di Keboan Sikep ini,” tegas Lely Ika Mariyati M Psi Psikolog. (Nisa/Zuhri/Lintang)
[:]