Umsida.ac.id – Mahasiswa KKN T Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat rocket stove di Desa Tempel, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini berlangsung selama periode Agustus hingga September 2025.
Lihat juga: KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
Alat ini dibuat lantaran para mahasiswa melihat sebagian besar warga Desa Tempel masih menerapkan pembakaran terbuka sampah yang sering dilakukan di dekat sungai.
Hal tersebut mengakibatkan polusi yang berlebihan serta di lingkungan desa tempel banyak anak kecil, dimana pembakaran terbuka sampah juga dapat membahayakan keselamatan.
Mereka membuat alat ini sejak akhir Agustus dan telah disosialisasikan pada Sabtu, (13/9/2025) di RT 04 RW 01 Desa Tempel.
Adanya kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah keselamatan dan kesehatan, terutama gangguan pernapasan, serta menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Awalnya kelompok kami menawarkan dua opsi, yakni membangun bank sampah khusus limbah botol plastik atau membangunkan tempat pembakaran sampah minim asap (rocket stove),” terang ketua KKN T 20, Ryan Dwi Wahyuda.
Hal tersebut ia pilih lantaran melihat kondisi warga yang masih menerapkan sistem pembakaran terbuka sampah dan menghasilkan asap yang pekat.
“Rocket stove cocok untuk lingkungan tersebut karena banyak anak kecil yang lebih rentan jika terkena pencemaran lingkungan itu dapat memperburuk kesehatannya,” tuturnya.
Menjawab kondisi itu, mahasiswa KKN T Desa Tempel dan atas persetujuan warga, mereka membuat rocket stove yang merupakan sebuah media pembakar sampah minim asap.
Proses Pembuatan Rocket Stove
Pada proses pembuatan rocket stove ini, pertama mereka mendesain menggunakan software sketchup kemudian menghitung Bill of Material.
“Selanjutnya kami belanja semua kebutuhan alat dan bahan. Setelah itu kami membangun pondasi dilakukan dengan menggunakan bahan dasar Hebel, mortar, besi, dan pasir,” lanjut Ryan.
Dalam proses pembangunan, para mahasiswa KKN mengalami kesulitan dalam pembuatan pondasi dikarenakan tanah yang tidak stabil dan mengalami kesulitan pada saat pemotongan hebel yang khusus untuk tempat masuknya sampah.
Hal itu terjadi karena mereka harus membuat bentuk segitiga dan rocket stove yang didesain dengan bentuk L atau vertikal tidak hanya sekedar estetika saja, tetapi juga dinding tungku yang buat rapat agar panas terfokus di dalam ruang bakar, sehingga proses pembakaran lebih sempurna.
Inovasi ini merupakan salah satu penerapan teknologi tepat guna (TTG) yaitu efisiensi pembakaran, minim asap, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
“Dalam membangun rocket stove ini kami memilih menggunakan bahan dasar hebel karena dengan menggunakan bahan hebel pondasi lebih kuat dan tahan lama,” jelasnya.
Mahasiswa KKN T 20 Umsida tidak hanya membangun, tetapi juga memberikan sosialisasi mengenai manfaat serta cara penggunaannya kepada warga agar pembangunan yang kami buat tidak terbengkalai.
Respon Positif Warga
Warga Desa Tempel menyambut positif hadirnya rocket stove yang dibangun mahasiswa KKN T Umsida. Mereka menilai inovasi ini langsung memberikan dampak nyata, terutama pada kualitas udara di sekitar desa.
“Tim KKN-T Umsida Desa Tempel ini dengan inovasinya, telah membangunkan kami pembakaran sampah minim asap. menjadikan udara di lingkungan ini menjadi lebih segar,” ujar Arif, salah satu warga Desa Tempel.
Lihat juga: KKN-T 17 Umsida Buatkan QRIS untuk UMKM Desa Ketimang
Selain terwujudnya inovasi yang lebih baik, imbuhnya, rocket stove ini juga membantu menciptakan udara yang lebih bersih, sehingga mendukung kesehatan serta kelestarian lingkungan.
Penulis: Firda Divanda Aulia