Umsida.ac.id – Tim KKN T 30 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Workshop Pijat Refleksi untuk para warga lansia di Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo di Gedung TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 5 Desa Pepelegi pada Ahad, (24/8/2025).
Lihat juga: KKN-T 30 Kembangkan Sistem Akuaponik, Realisasikan Program Ketahanan Pangan
Dimulai sejak pagi hari, kegiatan ini dihadiri oleh puluhan warga lansia yang sangat antusias untuk mendapatkan edukasi tentang manfaat pijat refleksi bagi kesehatan.
Edukasi dan Manfaat Pijat Refleksi bagi Warga Lansia
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian kesehatan masyarakat, khususnya warga lanjut usia, melalui edukasi dan praktik pijat refleksi sebagai upaya menjaga kebugaran dan kualitas hidup di usia senja.
Endria Wajudi, narasumber sekaligus praktisi pijat refleksi membuka acara dengan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut.
Ia menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat di usia lanjut, khususnya dengan membiasakan mengonsumsi makanan bergizi saat sarapan pagi sebagai sumber energi utama.
“Pijat refleksi memiliki manfaat besar bagi lansia, antara lain membantu melancarkan peredaran darah, mengurai lemak dalam pembuluh darah, serta menjaga kebugaran warga lansia di usia lanjut,” tuturnya.
Hal tersebut dikarenakan ada titik-titik tertentu di punggung yang memiliki keterkaitan dengan organ dalam tubuh.
Selama sesi materi, warga lansia terlihat sangat antusias dan aktif bertanya. Salah satu peserta, Wahyu Dwi Lestari, mengajukan pertanyaan tentang keluhan kesemutan dan sakit kepala yang sering dialaminya.
Endria menjelaskan bahwa keluhan tersebut dapat berhubungan dengan sumbatan pada pembuluh darah yang dapat dibantu dengan pijat refleksi untuk mengurai sumbatan tersebut.
Penjelasan tersebut mendapat tanggapan positif dari peserta lainnya yang semakin yakin akan manfaat terapi ini.
Warga Lansia Melakukan Praktik Pijat Refleksi
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab selesai, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pijat refleksi.
Setiap warga lansia mendapat kesempatan mencoba terapi pijat refleksi kurang lebih 15 menit, dengan pendampingan dari Endria Wajudi, Nanang Safrudin, dan Bapak Choirul Subechi.
Ketiganya dengan penuh kesabaran dan keahlian memberikan layanan terapi kepada para lansia secara bergiliran, sambil memberikan penjelasan mengenai titik-titik refleksi dan manfaatnya bagi kesehatan.
Setelah mendapatkan terapi, mereka memberikan berbagai tanggapan positif mengenai manfaat yang dirasakan.
Menurut Eddy, salah satu peserta lansia, tubuhnya terasa lebih ringan dan rileks setelah melakukan terapi pijat refleksi.
“Awalnya badan saya terasa berat, tetapi setelah terapi pijat refleksi rasanya lebih ringan,” katanya.
Tanggapan serupa juga diungkapkan oleh Sukartono. Ia menyampaikan bahwa keluhan nyeri yang biasanya muncul mulai terasa berkurang setelah mendapatkan pijat refleksi.
“Biasanya punggung saya sering sakit dan terasa kaku, tapi setelah terapi pijat refleksi jadi lebih ringan, seperti ada perbedaan dibanding sebelumnya,” terangnya.
Testimoni dari para peserta lansia ini menunjukkan bahwa kegiatan terapi pijat refleksi memberikan dampak positif yang langsung dapat dirasakan.
Kegiatan Workshop Pijat Refleksi Lansia di Desa Pepelegi berlangsung dengan penuh semangat.
Lihat juga: KKN-T 27 Desa Kupang Sulap Lingkungan TK-PAUD Aisyiyah Jadi Edukatif, Sejuk, dan Sehat
Warga lansia tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai pijat refleksi, tetapi juga merasakan langsung manfaatnya yang membuat tubuh menjadi lebih membaik.
Para lansia merasa senang karena mendapat perhatian terhadap kesehatan mereka.
Penulis: Angelina Alda Reza