Umsida.ac.id – Kelompok KKNP 38 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkolaborasi dengan Perhutani Tambaksari, melaksanakan serangkaian kegiatan konservasi di desa Tambaksari, kecamatan Purwodadi, kabupaten Pasuruan.
Lihat juga: KKNP 48 Desa Wonoploso Umsida Gandeng Banyak Pihak Gelar Safari Penanaman Pohon
Salah satu kegiatan utama yang diselenggarakan adalah penanaman pohon kayu putih di sepanjang jalur pos perizinan Gunung Arjuno, yang menghubungkan kawasan tersebut dengan destinasi wisata Puthuk Lesung, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (29/1/2025).
Kegiatan ini akan meningkatkan potensi dau sektor, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), danpasriwisata lokal.
Penanaman pohon kayu putih ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara para mahasiswa, aparat setempat, dan masyarakat yang bekerja sama dalam upaya menjaga dan merestorasi ekosistem alam.
Tak Banyak Anak Muda yang Peduli Lingkungan
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, antara lain Wawan selaku ketua koperasi, Godek selaku ketua keamanan, simpatisan, serta warga sekitar.
Kehadiran mereka memberikan dukungan moral dan teknis bagi para mahasiswa yang tengah menunaikan tugas pengabdian kepada masyarakat melalui program KKNP.
Wawan menyampaikan terima kasih dan kebanggaan atas inisiatif dan dedikasi para mahasiswa KKNP 38 Umsida.
“Anak muda jaman sekarang sudah mulai enggan untuk selalu berbicara tentang alam, padahal hubungan antara manusia dan alam adalah simbiosis yang tidak terpisahkan,” katanya.
Ia merasa bangga dengan inisiatif KKNP 38 Umsida yang telah menunjukkan kesadaran lingkungan, meskipun mereka bukan warga asli Tambaksari.
“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan merawat alam,” ujarnya dengan penuh semangat.
Godek selaku ketua keamanan, menambahkan bahwa koperasi setempat siap mendukung segala program kerja yang menghasilkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Koperasi kami senantiasa terbuka untuk menjalin kolaborasi. Kami percaya bahwa setiap kegiatan yang mengedepankan pelestarian lingkungan akan memberikan kontribusi signifikan dalam pemberdayaan masyarakat Tambaksari,” terang Godek.
Selanjutnya, ketua KKNP 38 Umsida yakni Bagus Yoga Aditya, menyampaikan pesan penting mengenai hubungan timbal balik antara manusia dan alam.
Menurutnya, penanaman pohon minyak kayu putih di kawasan Puthuk Lesung merupakan upaya strategis untuk menumbuhkan dan menjaga stabilitas ekosistem di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar penghijauan, tetapi juga sebagai langkah preventif dalam mengatasi erosi tanah dan menambah kualitas udara melalui proses fotosintesis yang intensif,” terang Yoga.
Sejatinya, imbuhnya, alam memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri, namun peran manusia sangat krusial dalam menjaga keseimbangannya.
Memilih Tanaman Kayu Putih
Sebanyak 60 tanaman kayu putih ditanam di sepanjang jalur pendakian. Tanaman ini dipilih karena memiliki akar yang cukup kuat.
Selain itu, tanaman kayu putih juga memiliki aroma yang khas dan cocok untuk ditanam di daerah tersebut (kawasan Puthuk Lesung).
“Sebenanrnya di jalur sudah ada beberapa tanaman. Namun jarak antar pohon terlalu jauh sehingga perlu adanya penanaman kembali untuk lebih aman ketika sudah besar,” ujar Yoga.
Keberadaan pohon-pohon tersebut juga berfungsi sebagai indikator kesehatan lingkungan. Dengan keanekaragaman hayati yang padat, dapat merepresentasikan ekosistem yang stabil dan produktif.
Melalui partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan perkuliahan dan pengabdian masyarakat, para mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman lapangan, tetapi juga membentuk kepribadian yang peka terhadap isu-isu lingkungan.
Sinergi yang terjalin antara KKNP-38 dan Perhutani Tambaksari menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan inovasi yang konkret dalam mengelola sumber daya alam.
Lihat juga: Persiapan Pembukaan Lahan Pacuan Kuda, KKNP 42 Umsida Lakukan Penanaman Pohon
Penulis: Fitri Retno W.
Penyunting: Romadhona S.