Wakil Rektor III Umsida, Nurdyansah menyampaikan beberapa pesan dalam sambutan saat membuka kuliah perdana
“Dengan adanya kuliah perdana ini, saya berharap mahasiswa diberikan keilmuan yang luar biasa oleh Pak Chandra dan Pak Hendra untuk bisa merajut kira-kira 4 tahun yang akan datang saya mau jadi apa. 4 tahun ke depan, keuangan di Indonesia akan seperti apa, dan teknologi serta digitalisasi terkait dengan Kementerian Keuangan seperti apa. Penting bagi kita untuk memahaminya,” ujar Nurdyansah.
Baca juga: Pakar Umsida Sikapi Kekerasan Anak SD yang Buta Karena Dicolok: Stop Stereotip Gender
Dalam penyampaian materi inspiratifnya, Chandra menekankan pentingnya menekankan pentingnya perpajakan. Chandra mengatakan bahwa. “Pajak itu menanggung negara. Bagaimana sebuah negara jika tidak ada pajak? Jalan, sekolah, bandara, rumah sakit, jembatan itu semua dibangun dari pajak yang telah dibayarkan,” ujarnya.
“Indonesia mempunyai cita-cita di umur 100 tahun Indonesia merdeka, generasi Z memiliki kesadaran membayar pajak sebesar 60%,” imbuhnya.
Lebih lanjut, beliau mengatakan. “Pajak adalah kontribusi wajib bagi negara, harus dipaksakan,” ujar Chandra.
Acara kuliah perdana ini memberikan mahasiswa FBHIS wawasan yang mendalam tentang masa depan keuangan Indonesia. Juga tentang pentingnya merajut masa depan mereka sendiri.
Harapan kedepannya, mereka akan mengambil inspirasi dari acara ini. Tujuannya, untuk mengembangkan diri dan berkontribusi dalam menghadapi perubahan yang akan datang di dunia keuangan.
Baca juga: Peringati Hari Statistik Nasional, BPS dan Umsida Adakan Sharing Session
Penulis: Ananda Putri, Alvira Putri, dan Febi Putri Maharani
*Artikel ini telah tayang di fbhis.umsida.ac.id
Penyunting: Romadhona S.



















