Umsida.ac.id – Tim KKN T kelompok 9 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengembangkan salah satu produk UMKM dari Ranting Aisyiyah desa Sidodadi yang bernama Lejareh, yatu singkatan dari lemon, jahe, dan sereh.
Lihat juga: Perkenalkan “SUEGER”, Produk Olahan Susu Inovasi Mahasiswa KKN-P 52 Umsida
Seperti namanya, sejarah merupakan salah satu minuman berkhasiat yang terbuat dari lemon, jahe, dan sereh. Tujuan inovasi ini adalah untuk mengembangkan UMKM anggota Aisyiyah agar membuka usaha secara mandiri dengan memanfaatkan sumber daya alam.
Harapannya, inovasi ini bisa dikembangkan untuk memberdayakan anggota Aisyiyah Desa Sidodadi dan meningkatkan ekonomi melalui UMKM.
Lejareh, hasil kolaborasi Aisyiyah dan KKN T Umsida
Lejareh pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 yang merupakan hasil kolaborasi antara Ranting Aisyiyah dan KKN-Terpadu Umsida. Namun, produk ini tidak berhasil menarik perhatian pasar karena rasa yang belum sesuai dan pemasaran yang kurang efektif.
Pada tahun 2021, inovasi ini berjalan, tim KKN T yang saat itu bertugas, melakukan pembenahan rasa dan Ranting Aisyiyah dikarenakan penjualan minuman herbal tersebut hanya diproduksi ketika ada acara besar saja.
Misalnya pada saat pengajian rutin Ahad pagi, rapat Ranting Muhammadiyah, dan Ranting Aisyiyah desa Sidodadi. Minuman tersebut belum berhasil menembus pasar yang lebih luas.
Terbatasnya pemasaran produk Lejareh menjadi masalah penting bagi Ranting Aisyiyah karena terhalang promosi di lingkup luar. Selain itu, terbatasnya kemampuan menggunakan media sosial guna mempromosikan produk melalui digital marketing juga membuat produk ini kurang dikenal.
Masalah tersebut menjadi pokok permasalahan utama bagi kelompok Aisyiyah ranting Sidodadi yang menyebabkan produksi produk Lejareh ini terhambat daya saing.
Keluhan ini menjadi pendorong utama bagi kelompok KKN T 9 Umsida 2024 untuk melakukan inovasi lanjutan agar produk ini dapat diproduksi secara berkelanjutan dan bisa menjadi usaha milik Ranting Aisyiyah desa Sidodadi yang maju.
Mereka berkoordinasi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Desa Sidodadi untuk mendapatkan solusi yang optimal.
“Semoga kelompok KKN Umsida tahun 2024 ini bisa mendongkrak penjualan dan produksi produk Lejareh dan melakukan inovasi lebih terhadap produk tersebut agar mahasiswanya juga dapat belajar UMKM, entah melakukan inovasi terhadap kemasannya atau yang lainnya,” ungkap Debby, pengurus Aisyiyah desa Sidodadi.
Strategi pemasaran produk
Setelah melakukan korodinasi, tim KKN meng-upgrade kemasan botol dan label produk yang menarik. Mereka membuat wadah untuk digital marketing produk Lejareh di beberapa sosial media yang dapat dikunjungi untuk memperluas pemasaran produk.
Selain itu, mereka memasarkan produk dan penyebaran brosur di Car Free Day sebagai upaya mendorong produk Lejareh agar lebih dikenal bagi masyarakat luas dan meningkatkan daya saing. Cara ini dilakukan sebagai salah satu bentuk marketing yang akan dilakukan dari kelompok KKN T Umsida tahun 2024.
“Minumannya enak dan cocok diminum setelah olahraga,” kata salah satu pelanggan di CFD. Strategi pemasaran ini diharapkan bisa membantu memperkenalkan Lejareh ke masyarakat luas dan meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Keberlanjutan UMKM Aisyiyah desa Sidodadi
Kolaborasi antara KKN-Terpadu Umsida dengan Ranting Aisyiyah Desa Sidodadi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan Lejareh, tetapi juga untuk memberdayakan anggota Aisyiyah agar lebih mandiri dalam menjalankan UMKM.
Lihat juga: Kain Sutera Home Industri Hasil Desain Mahasiswa KKN-P 53 Sentul Siap Dipasarkan
Dengan kemasan yang lebih menarik dan strategi pemasaran digital yang lebih efektif, produk ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan bersaing.
Upaya ini diharapkan tak hanya menjadi produk yang laris di pasaran, tetapi juga menjadi inspirasi bagi UMKM lokal desa Sidodadi dan sekitarnya untuk terus berinovasi.
Penulis: Sofie Amalia Afifah
Penyunting: Romadhona S.