Umsida.ac.id – Melihat potensi tambak ikan mujair yang selama ini hanya dibuat untuk pemancingan, mahasiswa KKN-T 35 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengajak masyarakat desa Prasung Buduran Sidoarjo untuk memanfaatkan hasil budidaya ikan mujair secara luas, Sabtu (5/9).
Wafika Urfa Maulidah anggota tim KKN-T 35 memberikan pelatihan untuk pengembangan produksi kerupuk ikan mujair. “Melalui produksi ikan mujair ini masyarakat tidak hanya memanfaatkan tambak untuk pemancingan saja, peluang kerja baru bagi warga sekitar yang terdampak Covid-19 karena PHK,”ujarnya. Keunggulan dari kerupuk mujair ini adalah proses pembuatannya yang mudah dan bahan baku yang mudah didapatkan. Selain itu, untuk kerupuk mujair yang dijual mentah bisa bertahan sampai beberapa bulan
Pembuatan kerupuk ikan mujair ini diawali dengan pembersihan bahan baku. Setelah dibersihkan dari kotoran dan duri-durinya, daging ikan kemudian digiling sampai halus, dan dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti tepung tapioka, garam, bawang putih dan sedikit gula.
Adonan tersebut dikukus selama kira-kira 30 menit hingga dirasa matang. Setelah matang adonan didinginkan hingga mengeras, lalu dipotong tipis-tipis baru kemudian dikeringkan dibawah terik matahari, selama 2 hari.
Kerupuk yang telah kering bisa di packing kedalam plastik, diseal rapat agar tidak terkena air. Untuk proses pemasarannya, masyarakat diberikan pelatihan untuk menjual produknya secara online agar lebih bisa dijangkau semua kalangan.
*Etik Siswatiningrum