Umsida.ac.id– Atika Rahmawati dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses tutup masa perkuliahan dengan catatan membanggakan sebagai salah satu wisudawan terbaik dengan IPK 3,88 dan raih predikat cum laude pada acara wisuda ke-41 Umsida yang diselenggarakan di hari Ahad (25/06/2023) dengan sederet kisah menarik dan inspiratifnya semasa kuliah.
Atika, gadis yang mengaku sempat takut naik lift semasa kuliah ini menerangkan bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan bisa menutup masa perkuliahannya dengan predikat sebagai salah satu wisudawan terbaik. Rasanya seperti campur aduk, ketika saya diberitahu bahwa saya menjadi mahasiswa yudisium terbaik di fakultas saya dan menjadi salah satu calon wisudawan terbaik.
Berangkat dari keadaan yang bisa dibilang sederhana, lika-liku dan pasang surut kehidupan pun kerap ia jalani. Ayah saya sudah pensiun ketika saya memasuki semester 3, kala itu juga terjadi pandemi sehingga kami sekeluarga pun saling bahu-membahu untuk menjalankan usaha berjualan tutur Atika.
Tapi alhamdulillah, memang dengan datangnya keadaan sulit itu juga pasti selalu ada hal baik yang menyertai. Saya kala itu berkesempatan untuk mengikuti student exchange di Unisza Malaysia. Berangkat dari situ Atika pun menumbuhkan semangat dan kepercayaan dirinya, ia merasa yakin dengan hasil dari apa yang sedang ia jalani sekarang.
Gadis yang juga sempat aktif sebagai bendahara umum di Himpunan Mahasiswa Prodi PBA ini mengaku sempat kembali mengalami kesedihan ketika sang ibu sedang jatuh sakit. Ia mengaku sempat merasakan tekanan yang cukup kuat karena kala itu masa perkuliahan dan segala kegiatan sudah memasuki masa new normal, sehingga ia pun harus semakin menumbuhkan motvasi tingginya kembali.
Dengan segla kekuatan usaha dan doa, kebaikan pun kembali datang. Pada semester 6, Atika berkesempatan saya mendapat beasiswa dari Kemenag dan lolos program TAU Umsida, dari 2 program tersebut ia akhirnya mendapat kemudahan yang cukup membantu dunia perkuliahannya.
Atika yang sehari-harinya pulang pergi kampus menggunakan angkutan umum ini juga mengaku bahwa dirinya sempat merasa insecure tentang perkuliahannya. Namun prinsipnya yang ingin selalu segera melakukan dan menyelesaikan apa yang ada dihadapannya membuatnya mampu mengatasi pikiran-pikiran negatif yang sempat menghantui. Yang penting kita maju, kita akan berkembang, usaha sejalan dengan doa adalah modal utama pungkas Atika.
Penulis : Arya Bimantara