Umsida.ac.id– Kuliah Kerja Nyata Pencerah (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali dilaksanakan dengan salah satu penempatan di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Kelompok KKN 67 menjadi kelompok yang ditempatkan di Desa Ngadiwono.
Mahasiswa KKN Umsida Turut Andil Kegiatan Posyandu Lansia
Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang beroperasi di Desa Ngadiwono memiliki kegiatan rutin bulanan yang masih terlaksana dengan baik. Salah satu kegiatan rutin yang masih terlaksana di Polindes yaitu Posyandu Lansia, kegiatan rutin ini kembali dilaksanakan di bulan Februari pada Jumat (09/02/2024). Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 hingga selesai.
Posyandu Lansia diikuti oleh lansia berkisar umur 49-60 tahun dan berjumlah 85 orang. Peserta didominasi oleh lansia perempuan dan terdapat satu lansia laki-laki.
Peserta posyandu lansia berasal dari dua dusun di Ngadiwono, yaitu dusun Ledoksari dan dusun Kerajan. Kegiatan yang diawali dengan melakukan pendataan nama, usia, tensi darah, berat badan kemudian senam bersama. Kegiatan dilaksanakan oleh kader dari Kelompok Kerja (PokJa) 4 PKK Desa Ngadiwono.
Melalui kegiatan ini diharapkan setiap lansia di Desa Ngadiwono tetap peduli dan menjaga kesehatannya. Setiap hasil pengukuran yang dilakukan pada lansia akan dicatat di “Buku Kesehatan Lanjut Usia” milik setiap lansia.
Selain pencatatan di buku tersebut, pihak Polindes dan kader Pokja 4 juga melakukan pencatatan di buku laporan kegiatan posyandu. Salah satu kader pokja 4 PKK mengatakan “iya, kegiatannya dilakukan setiap bulan di hari jumat legi di Polindes. Biasanya sampai 100 orang yang datang ke polindes untuk ikut pemeriksaan Kesehatan”.
Baca Juga: 7 Balita Terindikasi Stunting, KKN-P 35 Umsida Desa Sukosari Gelar “Darurat Stunting”
Selama pemeriksaan berlangsung mahasiswa KKN Umsida turut membantu jalannya pemeriksaan, mulai dari membantu pencatatan data diri, berat badan, tensi darah hingga ikut meramaikan senam bersama kader dan lansia yang hadir.
Dalam kegiatan posyandu lansia mahasiswa KKN membagi tugas di beberapa posisi tugas karena kader pokja yang bertugas sedang kekurangan tenaga untuk melakukan pemeriksaan hingga senam “Terima kasih udah mau bantu, kita hari ini lagi kekurangan tenaga bantuan” ucap ibu kader pokja 4.
Dari pemeriksaan yang dilakukan pada lansia yang datang, didapat range berat badan lansia dari 45-75kg dan untuk tensi darah sekitar 85/70-192/110 mm/hg.
Dengan banyaknya lansia yang memiliki tekanan darah tidak pada standar normal, pihak pokja dan mahasiswa memberikan saran untuk tetap menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.
Respon baik dari lansia dengan mengatakan “iya mbak kemarin sempat makan daging makanya ini mungkin naik, terima kasih nggeh mbak mas”.
Ahmad Kurnia Sandy selaku penanggung jawab program kerja kesehatan lingkungan dan pencegahan stunting mengatakan “Dengan diadakannya posyandu lansia ini sangat bermanfaat sekali bagi lansia karena dengan adanya posyandu lansia maka akan terkontrol secara rutin pemeriksaan kesehatan lansia”.
Terdapat tujuh mahasiswa KKN yang membantu dalam kegiatan ini, Ahmad Kurnia Sandy, Fidya Noer Aulia Febrianti, Cerissya Melita Febriyanto, Hamidah Izatul Jannah, Intan Rosiana Prihandayani, Fadia Ika Nurwahyuni, dan Wulandari.
Selain pemeriksaan kesehatan terdapat kegiatan lainnya yang seharusnya dilaksanakan namun tidak dilakukan karena ibu bidan polindes sedang tidak dilokasi.
Kegiatan tersebut adalah pemberian obat untuk lansia yang memiliki keluhan kesehatan dan tekanan darah yang tinggi maupun rendah. Beberapa lansia sempat mengeluhkan hal tersebut karena tidak ada pemberian obat “biasanya ada obat mbak dari ibu bidan, obat buat tekanan darah” ucap salah satu peserta posyandu lansia.
Baca Juga: Jadi Satu-Satunya di Indonesia, Yuk Kenali FPIP Umsida
Serta terdapat arisan rutin yang dilaksanakan, seluruh peserta posyandu lansia yang hadir mengikuti arisan dan membayar uang arisan tersebut ke kader pokja yang sedang bertugas.
Saat senam lansia dilakukan tidak banyak peserta posyandu yang ikut serta dan memilih untuk langsung pulang ke rumah. “Semangat untuk senam lansianya kurang, banyak yang langsung pulang dan langsung kesebelah untuk bantu-bantu diacara nikahan” ucap Intan Rosiana Prihandayani mahasiswa KKN.
Diharapkan untuk posyandu lansia selanjutnya seluruh peserta lansia akan hadir dan mengikuti serangkaian kegiatan yang telah siapkan.
Penulis: Fidya Noer Aulia Febrianti
Editor: Rani Syahda