film USIM dan Umsida

Mahasiswa USIM Puji Baiknya Persiapan Comma Saat Membuat Film dalam Waktu Singkat

Umsida.ac.idEmpat hari berkegiatan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama Prodi Ilmu Komunikasi, delapan delegasi Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) banyak mengambil pelajaran tentang perfilman.

Lihat juga: Lanjutkan Program Student Mobility dengan UniSZA Malaysia, Umsida Sambut dan Lepas 19 Mahasiswa

Di hari pertama, mereka mengikuti kegiatan workshop tentang penulisan naskah film, cara menghidupkan sisi visual, hingga pendalaman karakter dan teknik penyutradaraan yang baik.

Dalam workshop ini, Ikom Umsida tak hanya menghadirkan para dosen saja sebagai pemateri, tapi juga mengundang salah satu aktor film nasional asal Sidoarjo yakni Afrian Arisandy.

Salah satu mahasiswa USIM yang mengikuti workshop ini adalah Nur Hanis Rasyidah. Ia mengatakan bahwa para pemateri di pelatihan ini sangat pro dalam dunia perfilman.

“Pematerinya sangat menarik. Apalagi pak Afrian yang seorang aktor, ternyata ia juga memiliki latar belakang di bidang dakwah, saya tidak menyangka hal tersebut karena penampilannya yang “biasa”, berbeda dengan orang seperti beliau di Malaysia,” tuturnya.

Lalu, imbuhnya, Andi, selaku dosen Filmologi Ikom Umsida yang juga menyampaikan materi, terlihat sangat mengerti tentang film menurut Hanis.

Andi yang juga menjadi pembina Comma (Komunitas FIlm Ikom Umsida), yang menurut Hanis sangat aktif dalam membuat ide-ide film. Ia juga kagum tentang bonding yang terjalin antara mahasiswa Comma. 

Setelah mengikuti workshop tentang perfilman, mereka beranjak ke proses produksi film “Tokek” bersama mahasiswa Comma.

Judul tersebut dipilih untuk menunjukkan budaya, terutama mitos yang ada di Jawa. Mitos tokek kerap dikaitkan dengan cerita-cerita horor.

Jika terdengar bunyi tokek lebih dari tujuh kali, mitosnya, akan muncul makhluk halus di sekitar tempat tersebut.

Prambon dipilih sebagai lokasi syuting film ini. Proses produksi film ini terbilangs angat singkat lantaran durasi mahasiswa USIM di Indonesia yang juga terbatas. Proses syuting dimulai sejak pagi hingga malam hari. 

“Untuk lokasi syuting saya sangat salut karena di Malaysia saya sudah cukup sulit menemukan suasana seperti itu. Terlebih dengan film yang kami angkat, lokasi tersebut sangat cocok,” terang Hanis.

Selain itu, tambahnya, jaringan di Indonesia sangat stabil di manapun itu. Ia mengatakan bahwa di Malaysia, ketika pergi ke tempat yang sedikit jauh dari kota, ia sudah susah mencari jaringan.

Kecekatan Comma Menyiapkan Syuting

film USIM dan Umsida

Bertugas sebagai tim wardrobe, ia membantu menyiapkan penampilan para talent. Melihat peralatan yang digunakan, ia merasa Comma telah mempersiapkan semua dengan sangat matang.

Lihat Juga :  Kunjungi Umsida, KPPU Gandeng Kerja Sama dengan 2 Fakultas Ini

Di USIM, ia juga mengikuti komunitas yang serupa Comma. Namun ketika bersama Comma kemarin, peralatan yang dipakai sangat proper dan lengkap, ia salut dengan hal tersebut.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan kepada anak muda dalam membuat karya sangatlah besar, itu yang bisa kami tiru nanti di Malaysia,” tuturnya.

Dengan lengkapnya peralatan dan sigapnya semua kru, M Arif Firdaus, mahasiswa USIM yang bertugas sebagai clapper, sepakat dengan Hanis. Ia mengaku hampir tidak mengalami kendala.

“Mungkin juga karena lengkapnya peralatan dan kompaknya tim, kami jarang sekali mengalami kendala teknis,” ujarnya.

Berperan sebagai clapper, Arif menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Ia mencatat shot yang dipakai.

Dalam mengikuti produksi Cinequest, Arif mengaku tak ada kendala yang begitu berat sehingga ia merasa kesusahan.

Justru, dengan pembagian tugas yang rata dari tim Comma, ia bisa belajar tentang cara Umsida membuat sebuah film dan bisa menjadikan bekal untuk dirinya membuat film selanjutnya.

Ia berharap film ini bisa diteruskan lagi, mungkin Umsida berkunjung ke USIM untuk membuat karya-karya lainnya. Program ini sungguh memberikan kesan yang sangat baik baginya.

Pentingnya Pembagian Tugas Antar Mahasiswa USIM dan Umsida

film USIM dan Umsida

Sutradara film Tokek, M Afnan Firdaus mengungkapkan bahwa pembagian tugas kru sangat berperan penting dalam merealisasikan film ini.

Walau dengan waktu yang singkat, ia segera menyusun tim produksi dan mendata barang-barang yang digunakan.

“Kendala utama kami memang di waktu. Dan ini pengalaman pertama saya menjadi sutradara. Jadi saat diberikan naskah film Tokek oleh Pak Andi, saya langsung berdiskusi dengan teman-teman tentang timeline produksi,” terangnya.

Di hari produksi, ada salah satu kru Comma yang bertanggung jawab pada audio berhalanganhadir tepat waktu. 

Namun untungnya, ada mahasiswa USIM yang ternyata paham tentang dunia audio.

Selain waktu produksi yang singkat, imbuh mahasiswa semester dua itu, waktu untuk menyunting film juga hanya satu hari karena di hari berikutnya, film tersebut akan ditayangkan bersama dalam bentuk rough cut.

Dari pembuatan film ini Afnan mengambil banyak pelajaran untuk ke depannya. Waktu yang singkat membuatnya belajar untuk bisa berpikir cepat. 

Lihat juga: FPIP Umsida Gelar Konferensi Internasional Kedua Tahun 2025, Hadirkan 5 Negara di Malaysia

Apalagi kru yang tak hanya dari Indonesia saja, Afnan juga harus membagi tugas dengan rapi.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By

Riset & Inovasi

Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By
dosen Umsida wujudkan ketahanan pangan
Wujudkan Ketahanan Pangan, Dosen Umsida Dampingi SMKN 1 Jabon
November 1, 2025By
lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By
alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By

Prestasi

inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By
Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By
relawan pajak Umsida
Punya Relawan Pajak Terbanyak 2025, Tax Center Umsida Dapat Penghargaan dari DJP Jatim II
October 18, 2025By