Umsida.ac.id – Belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19 memiliki dinamika yang berbeda bagi anak berkebutuhan khusus dan orang tua yang mendampingi. Melihat pentingnya pengasuhan dan pendampingan anak berkebutuhan khusus di tengah pendemi, Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan Seminar online dengan tajuk Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Masa New Normal, Minggu (26/5).
Menurut Widyastuti MPsi Psikolog ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna menjamin kelancaran pengasuhan anak berkebutuhan khusus (ABK) di rumah dengan optimal dan berkualitas. Kesiapan dalam mendampingi anak-anak di rumah melalui pendekatan neuro-psycology. Metode awal adalah melalui fungsi eksekutif dimana di dalamnya terdapat kognitif. Fungsi kognitif dibutuhkan untuk mengatur bagaimana kita berpikir, merasa dan berperilaku. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, mereka terganggu di bagian fungsi eksekutif. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan lingkungan yang mendukung perkembangan fungsi eksekutif yang optimal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan lingkungan yang supportif bagi kondisi anak berkebutuhan khusus. Karena salah satu fungsi eksekutif terganggu, anak dengan kebutuhan khusus memiliki kecenderungan yang berbeda dengan anak pada umunya.
Ada beberapa strategi terkait dengan menumbuhkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal fungsi eksekutif ABK di rumah. Pertama. Dengan menggunakan aturan 3S, yaitu spesifik, setulus hati dan sporadis. Aturan 3S digunakan ketika kita memberikan umpan balik terhadap perilaku ABK. Kedua, kombinasi VVK yaitu Visual,Verbal dan Kinestetis. Lingkungan rumah yang multisensori dalam proses pembelajaran. Ketiga, pola Rutinitas-konsistensi, jadikan rutinitas sebagai teman, karena pada anak berkebutuhan khusus hal yang bersifat rutinitas merka tidak ada gambaran yang jelas. Rutinitas membangun kepastian. Dengan menjaga rutinitas untuk terus berjalan merupakan fungsi konsistensi.
Ia menambahkan dalam proses pengasuhan anak berkebutuhan khusus penting bagi orang tua agar mengenali kemampuan diri sendiri dan mendapat dukungan sebanyak mungkin saat melakukan pengasuhan anak di lingkungan rumah. Salah satunya adalah adanya relasi timbal balik antara anak berkebutuhan khusus dengan orang tua sangat penting.
*Etik siswatiningrum