Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan webinar yang dihadiri lebih dari 1000 peserta mahasiswa dengan narasumber spesial yaitu seorang wakil presiden dari perusahaan Sanovi global sebagai perusahaan farmasi yang sudah ada di 170 negara beliau adalah Adjunct Prof Juhaeri Juhaeri Ph D. Dengan tema terkait permasalahan pandemi covid 19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) akan turut serta menjawab tantangan permasalahan yang ada di Indonesia khususnya pada masalah pandemi covid 19 saat ini untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi Epidemiologi perkembangan covid 19 kini dan masa depan serta bahaya dan bagaimana cara penanggulangannya, Senin (15/3).
Beliau menyampaikan, “Saya sangat berbahagia dapat menghadiri acara kali ini, karena menurut saya kasus wabah covid 19 ini sangat unik untuk di diskusikan sebab yang pertama banyak orang yang menganggap remeh kemudian semua berubah sangat cepat, salah satunya saat media memuat berita tapi karena keterbatasaan pengetahuan kita bisa jadi yang dulu benar sekarang menjadi salah,” Ujar Juhaeri.
Pembahasan yang disampaikan Prof Juhaeri di bagi dalam tiga tahap, yang pertama tentang The Past yaitu tentang history dari apa yang telah terjadi, yang kedua adalah The Present yaitu yang terjadi saat ini, dan yang ketiga adalah The Future untuk dapat menjawab permasalahan untuk menanggulangi masa pandemi covid 19 ini serta mengantisipasi apa yang muncul di masa yang akan datang. Pada abad sebelumnya pun sudah pernah ada SARS, MERS, Disease X dengan tingkat pemaparan yang hampir sama tetapi pada kasus covid 19 bahkan sudah mencapai 120 juta kasus.
Sebab gejala yang timbul dari pasien covid 19 ada bermacam macam, “Gejala covid gak semuanya parah, ada orang yang tanpa gejala, dengan gejala ringan, yang tidak perlu di rawat ke rumah sakit sehingga tanpa disadari dapat menularkan virus ke orang lain tanpa di ketahui sehingga virus lebih cepat tersebar dan terjangkit virus covid 19, sedangkan SARS karena lebih mematikan mangkanya gejala yang timbul lebih parah jadi lebih cepat di tangani.” Ujar Juhaeri.
Beliau juga menjelaskan bahwa terdapat 5 virus yang berbeda yang menyebabkan gejala yang berbeda beda, jadi memerlukan vaksin dan kekebalan imun tubuh yang berbeda, tentu saja bagi orang yang sudah mempunyai masalah yang berhubungan dengan pernafasan akan semakin berbahaya karena virus ini sering dijumpai pada saluran pernafasan yaitu paru paru.
Adanya kecerobohan dalam mengantisipasi serta menganggap remeh wabah covid 19 inilah yang mengakibatkan telatnya penaganan.
Namun sekarang sudah munculnya vaksin yang di produksi untuk menambah imunitas tubuh agar tidak mudah terpapar virus walaupun memang tidak menjamin sepenuhnya, karena juga harus di imbangi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti physical distancing, mencuci tangan, dan meggunakan masker.
oleh : Zhahlya Amaldha