Gus Pur (1): Bentang Pengetahuan Yunani Kuno Hingga Kritik Pengetahuan Muslim dan Indonesia

UMSIDA: Relasi Islam dan Pengetahaun menjadi tema Kajian Ramadan 1443 H Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Tema ini disampaikan oleh Pakar Ilmu Fisika asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Agus Purwanto, M.Si, M.Sc, D.Sc. di Aula Mas Mansur, Kampus I Umsida, Kamis (14/4).

Melalui pendekatan yang tidak murni teoritis alias mengunakan pendekatan praksis, Prof Agus Purwanto yang akrab di sapa Gus Pur menyampaikan banyak problem yang dihadapi umat Islam dalam kaitannya pengembangan pengetahun. Dalam penyampaiannya, berbagai pengetahuan yang “njelimet” dan memusingkan kepala orang awam, menjadi paparan yang mudah dicerna dan bahkan mencerahkan.

Tiga Pusat Peradaban Sebelum Islam

Guna memahami relasi Islam dan pengetahuan, Prof Agus Purwanto memberikan pemahaman awal tentang bagimana situasi dan kondisi rezim pengetahuan sebelum hadirnya Islam. Kala itu, dunia ini sudah mempunyai tiga pusat peradaban.

“Peradaban pertama adalah Aleksandria di Mesir; kedua Babylonia, di Irak; dan ketiga di Yunani. Ini adalah pusat Ilmu yang eksis sebelum Islam lahir,” tuturnya membuka ceramahnya.

Gus Pur pun memaparkan perspektif yang berbeda antara satu pemahaman pengetahuan di satu peradaban dengan peradaban lain. Salah satunya tentang teori gravitasi. Disebutkannya bahwa Teori Gravitasi itu berasal dari pemahaman yang disampaikan oleh filsuf Yunani Kuno Aristoteles.

“Tentang gravitasi. Bahwa segala sesuatu yang berasal dari atas pasti turun. Nah, kalau asap rokok kenapa kok tidak turun tapi naik. Kenapa? Pada umumnya orang megatakan adanya gravitasi. Nah sebagai dosen dan guru harus berfirikir kritis. Ini kata siapa?,” ungkapnya menandaskan.

Orang akan mengatakan bahwa pengetauan gravitasi itu diperoleh dari guru SMA. Sedangkan guru SMA dari dosennya, dosen ini dari dosen sebelumnya, dan seterusnya hingga era penjajahan Belanda yang berparadigma pengetahuan era modern.

“Ujung-ujungnya siapa yang punya konsep ini? Dia Adalah Newton,” ungkap Gus Pur.

Tidak berhenti di sini, Gus Pur pun menambahkan, “Sekarang kita berimajinasi, jika orang hidup sebelum era Newton, maka apa namanya? Newton hidup di era 1600an.”

Gus Pur pun mengajak berfikir secara kritis dengan ilustrasi benda yang terdekat.

“Nah kalau kita lacak, bahannya kotak ini dari apa? Dari kulit. Kulit dari apa? Hewan. Hewan dari mana?” tanya Gus Pur yang disambut celetukan dari peserta, “Dari Allah SWT.”

“Kalau dari Allah, kalau semua Allah selesai urusannya, tidak usah kuliah sains dan pengetahuan,” ujarnya disambut gelak tawa peserta kajian. “Hewan dari mana? Dari tanah,” tuturnya meluruskan.

Ditambahkannya ilustrasi dengan benda terdekatnya lainnya.

“Flashdisk ini bahanya apa? Plastik. Plastik dari mana? Dari tambang, dari tanah. Demikian juga air hujan jatuh, dari atas ke tanah,” ujarnya.

Dari berbagai fenomena tersebut, disimpulkan. “Semua jatuh ke tanah karena semua berasal dari tanah. Segala sesuatu akan kembali kepada induknya,” tandasnya menyimpulkan. “Sedangkan asap sekencang apa pun kita meniupnya itu akan naik ke atas karena asap milik langit. Segala sesuatu akan kembali asal-usulnya, kembali ke induknya,” ujarnya menambahkan kesimpulan.

Secara teoretis, Gus Pur mengugnkapkan bahwa pengetahuan tersebut berasal dari pemahaman Aristoteles. “Teori itu disebut locus naturalis. Lokus itu tempat, naturalis itu alamiah. Ini adalah teori dari Aristoteles. Al mualim ula guru pertama dari dunia pemikiran, guru kedua aladaha Al Farabi,” tuturnya.

Tidak berhenti di situ, pertanyaan berikutnya pun muncul, “Bagaimana bisa Aristotels sampai punya gagasan seamcam itu?”

Dijelaskannya bahwa sebenarnya Yunani kuno pada masa itu belum semaju Aleksandria. Aleksandria sudah sangat maju dengan pengetahuan tapi untuk pengetahuan praktis seperti kapan sungai meluap dan sebagainya.

“Maka kemudian banyak orang Yunani mondok di Alexandria. Tapi setelah selesai mondok mereka pulang ke Yunani. Artinya, sejauh-jauh anak mengembara akan kembali ke induknya. Konsep ini pun digenarilisasi ke dunia sains,” tandasnya.

Selanjutnya: Pusat Kemajuan Islam: Diskontinuitas dari Pengetahuan Sebelumnya

Berita Terkini

sosialisasi KHGT 1
Umsida Sosialisasikan KHGT, Satukan Umat Islam dalam Satu Sistem Waktu
July 22, 2025By
atlet Ikom Umsida
Mahasiswi Ikom Umsida Bawa Pulang 2 Medali Sekaligus dari Porprov Jatim 2025
July 20, 2025By
yudisium FAI Umsida 2025
Yudisium ke-45 FAI Umsida Luluskan 181 Mahasiswa Tahun 2025
July 20, 2025By
psikologi umsida 2
Mahasiswa Psikologi Umsida Praktik Asesmen dan Konseling di SMK MUTU Gondanglegi
July 19, 2025By
SMP Muhammadiyah Plus Salatiga ke Umsida 3
SMP Muhammadiyah Plus Salatiga Ajak Siswa Baru Kunjungi Umsida
July 18, 2025By
penerimaan mahasiswa baru Umsida 4
Belajar Tentang Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, Unida Kunjungi Umsida
July 17, 2025By
green campus Umsida
Wujudkan Green Campus, Umsida Integrasikan Konsep Keberlanjutan dalam Setiap Aspek Pendidikan
July 17, 2025By
pelatihan koding dan kecerdasan artifisial 3
Gelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial, FPIP dan FST Umsida Latih 144 Sekolah
July 15, 2025By

Riset & Inovasi

riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By
civil day 2025
Civil Day 2025, Ajang Mahasiswa Teknik SIpil Tunjukkan Inovasinya
July 9, 2025By
pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By

Prestasi

mahasiswa AP Umsida raih perak di Porprov Jatim 2025
Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
July 22, 2025By
mahasiswa Umsida raih emas di Porprov Jatim 2025
Medali Emas Porprov Jatim 2025, Hasil Kerja Keras Pradita di Sidoarjo dan Lumajang
July 21, 2025By
atlet taekwondo Umsida
Mahasiswi Akuntansi Umsida Sabet Emas Cabor Taekwondo di Porprov Jatim 2025
July 21, 2025By
Ikom Umsida juara Silat Apik
Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
July 4, 2025By
ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By