Prof Haedar jelaskan sistem kalender

Prof Haedar Ungkap Urgensi Sistem Kalender Hijriyah Global Tunggal dalam Orasi Ilmiah Wisuda ke-45 Umsida

Umsida.ac.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir MSi Turut memberikan orasi ilmiah Pada pelaksanaan wisuda ke-45 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui saluran daring.

Dalam penyampaian orasinya, Prof Haedar menjelaskan tentang inovasi terbaru Muhammadiyah yakni peluncuran sistem Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

Lihat juga: Umsida Sosialisasikan KHGT, Satukan Umat Islam dalam Satu Sistem Waktu

“Hari ini Umsida melaksanakan wisuda ke-45. Kami atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan tahniah, selamat atas pelaksanaan wisuda ini,” ujarnya.

Ia harap dengan wisuda ini bisa memperkuat keberadaan dan peran Umsida sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang berkemajuan, menghasilkan para lulusan yang cerdas, berilmu, berakhlak mulia, dan berperan dalam kehidupan yang bermakna dan memberi kemaslahatan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa negara, bahkan bagi kemanusiaan semesta.

“Wisuda ini bukan sekadar proses pelepasan, tapi juga peneguhan dan pengokohan. Para lulusan harus menjadi insan terbaik sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing, yang integritas dan keahliannya mampu memberi maslahat bagi orang banyak,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya menjadikan ilmu sebagai manfaat nyata sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: Khairunnas anfa’uhum linnas, yakni sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.

Prof Haedar juga menegaskan bahwa setelah wisuda ini bukan hanya merayakan keberhasilan setelah meraih akademik sebagai mahasiswa, tapi lebih jauh lagi bahwa ilmu yang bermanfaat.

Peluncuran Kalender Hijriyah Global Tunggal sebagai Inovasi Peradaban Islam

Prof Haedar jelaskan sistem kalender

PP Muhammadiyah juga terus mengedukasi masyarakat dan melaksanakan usaha-usaha pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Satu diantara gerakan Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa dan Membangun tatanan kehidupan umat yang bersifat khaira ummah, adalah dengan peluncuran sistem Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

Sistem ini merupakan ijtihad Muhammadiyah dalam menjawab perbedaan penetapan awal Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari besar Islam lainnya. 

Selama ini, umat Islam kerap mengalami perbedaan dalam menentukan awal bulan Hijriyah karena belum memiliki satu sistem kalender yang tunggal.

“Perbedaan itu bukan semata karena metode, tetapi karena kita belum memiliki satu kalender bersama, sebagaimana kalender Masehi yang digunakan secara global dan seragam,” ujar Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 itu.

Menurutnya, sistem kalender Hijriyah tunggal akan menjadi solusi jangka panjang yang mengedepankan kepastian dan akurasi.

Dengan adanya sistem kalender ini, semua tidak lagi berpikir sendiri-sendiri secara parsial atau secara lokal.

Muhammadiyah ingin menyelesaikan persoalan yang selama ini menjadi crucial point, yakni perbedaan penentuan tanggal-tanggal penting seperti awal Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, 1 Muharram, dan seterusnya karena tidak berpatokan pada sistem kalender tunggal dan bersifat global.

Ia menjelaskan bahwa KHGT mengacu pada hisab, yakni perhitungan astronomi yang sudah diakui kekuatannya dalam Al-Qur’an dan hadis.

Ia menjelaskan bahwa KHGT mengacu pada hisab, yakni perhitungan astronomi yang sudah diakui kekuatannya dalam Al-Qur’an dan hadis. 

Dengan sistem ini, penentuan tanggal-tanggal penting dalam Islam seperti 1 Ramadan, 1 Syawal, 1 Dzulhijjah, dan 1 Muharram dapat diketahui jauh hari, bahkan diproyeksikan hingga 25, 50, atau 100 tahun ke depan.

Islam sebagai agama yang mengajarkan umatnya untuk berilmu juga mendorong penggunaan akal pikiran dalam kehidupan. 

Wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca, iqra’, yang menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban berbasis ilmu. 

Lihat Juga :  Umsida Sosialisasikan KHGT, Satukan Umat Islam dalam Satu Sistem Waktu

Dalam Al Quran banyak sekali perintah untuk menggunakan akal pikiran untuk ta’akul, tafakur, bahkan umat Islam juga diajari untuk memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menghitung.

Dalam konteks inilah, maka hisab memiliki kekuatan pada Al Quran maupun Hadits.

Maka dari itu, menurutnya, KHGT dinilai sangat penting sebagai sistem kalender yang pasti, akurat, dan tidak bersifat spekulatif.

“Dengan metode hisab, penentuan tanggal-tanggal tidak lagi bersifat insidental. Dalam arti menunggu h-1 itu merupakan situasi waktu yang bersifat spekulasi, bisa iya bisa tidak,” tuturnya.

Mewujudkan Ukhuwah Global dan Kepastian Ibadah Lewat Sistem Kalender Islam

Prof Haedar jelaskan sistem kalender

Prof Haedar menilai bahwa KHGT tidak hanya memberikan kepastian waktu, tetapi juga menjadi fondasi untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah secara global. 

Ia menyebut bahwa sistem kalender ini juga memudahkan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks ibadah maupun muamalah duniawiyah. 

Berbeda dengan kalender Masehi yang memulai hari dari tengah malam (jam 00.00), kalender Hijriyah dimulai setelah matahari terbenam, memberikan kejelasan antara siang dan malam. 

“Ukhuwah dalam kehidupan sosial sudah kita laksanakan. Ukhuwah dalam toleransi beragama bisa kita lakukan. Tapi ukhuwah untuk punya satu kalender di seluruh dunia Islam dan menjadi rujukan yang seragam yang tunggal masih belum kita wujudkan,” terangnya.

“Kalender Hijriyah memiliki kelebihan tersendiri yang tidak hanya berpijak pada akurasi ilmiah, tapi juga pada syariat dan kearifan Islam,” ungkapnya. 

Dalam konteks beragama, ayat dalam Al-Baqarah 185 juga menegaskan bahwa Allah menghendaki kemudahan dalam beragama dan dalam kehidupan dan tidak menghendaki kesulitan. 

Oleh karena itu, sistem KHGT menjadi instrumen untuk menciptakan kemudahan beribadah dan berkehidupan secara global.

Untuk mewujudkan sistem kalender tunggal ini, ia mendorong seluruh elemen umat Islam untuk membuka hati dan bersedia berdialog. 

“Perjalanan ini mungkin panjang, tapi jika ada kemauan bersama, Islam akan menjadi rahmatan lil alamin secara global lewat KHGT,” kata Haedar.

Ia menutup orasinya dengan menegaskan bahwa mewujudkan sistem kalender tunggal adalah bagian dari membayar utang peradaban umat Islam. 

Prof Haedar menyampaikan bahwa kalender Masehi selama ini telah menjadi acuan hari, tanggal, dan tahun yang seragam dan digunakan secara luas oleh seluruh dunia, bahkan oleh seluruh umat manusia. 

Ia menyayangkan bahwa umat Islam masih tertinggal karena belum memiliki satu sistem kalender yang tunggal. 

Menurutnya, keberadaan berbagai sistem kalender yang berbeda justru menimbulkan kesulitan, tidak hanya dalam penentuan awal bulan-bulan penting untuk ibadah, tetapi juga dalam hal transaksi muamalah yang bersifat duniawi.

“Jika seluruh dunia bisa mengikuti satu sistem kalender Masehi, maka umat Islam juga harus mampu memiliki sistem kalender Hijriyah yang tunggal, pasti, dan global,” tegasnya.

Lihat juga: Ketua PP Muhammadiyah: Prestasi Umsida Tak Luput dari Dukungan Semua Pihak

Menurutnya, inilah yang merupakan ciri dari peradaban baru umat Islam. Ia percaya bahwa mahasiswa terus belajar untuk membangun peradaban Islam berbasis pada Al Quran dan Hadits Nabi sekaligus juga pada sains yang berakurasi tinggi.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By

Riset & Inovasi

renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By
alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By

Prestasi

relawan pajak Umsida
Punya Relawan Pajak Terbanyak 2025, Tax Center Umsida Dapat Penghargaan dari DJP Jatim II
October 18, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida, perguruan tinggi
Umsida Masuk Jajaran Perguruan Tinggi dalam THEs University Impact Rankings 2026
October 15, 2025By
teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By