Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus menunjukkan kiprah nyata dalam membangun kualitas remaja desa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, pengabdian bertajuk Pendampingan Posyandu Remaja dengan SINERGI (Sadar Literasi Kesehatan Nutrisi, Psikologis, dan Kesehatan Mental) untuk Generasi Emas dan Reduksi Stunting digelar di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo Jumat (16/05/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara tim dosen dan mahasiswa Umsida, dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan Puskesmas Jabon. Dalam sambutannya, Kepala Desa Tambak Kalisogo menyampaikan apresiasi dan harapan atas kehadiran program yang menyentuh langsung kebutuhan remaja di desanya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membekali remaja kami dengan wawasan yang tidak hanya tentang kesehatan jasmani, tetapi juga kesiapan mental. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Baca juga: Serahkan SK Jabatan Tingkat Fakultas dan Prodi Periode 2025-2027, Ini Pesan Rektor Umsida
Sinergi Literasi Kesehatan dan Penguatan Mental Remaja
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, tim dosen Umsida memberikan pendampingan yang dirancang untuk membekali remaja dengan keterampilan menghadapi tantangan hidup secara sehat dan terencana. Salah satunya adalah edukasi tentang pentingnya menyusun tujuan hidup sejak usia muda, yang disampaikan oleh Ghozali Rusydi Affandi SPsi MA.
Ia mengajak para peserta untuk memahami bahwa menetapkan tujuan hidup bukan sekadar menuliskan mimpi, melainkan merancang langkah-langkah yang konkret dan terukur.
“Remaja yang memiliki tujuan hidup cenderung memiliki motivasi yang lebih kuat, kemampuan problem solving yang lebih baik, dan kontrol diri yang lebih stabil,” jelas Ghozali.
Selain itu, pendampingan juga mencakup aspek penting lain yang sering terabaikan, yaitu kesehatan mental remaja. Nurfi Laili MPsi Psikolog hadir memberikan pemahaman tentang pentingnya mengenali dan merawat kondisi psikologis sejak dini.
Ia menekankan bahwa tekanan dari berbagai aspek kehidupan remaja dapat memicu stres dan kecemasan jika tidak diatasi dengan tepat. Dengan pendekatan yang empatik, Nurfi mengenalkan teknik regulasi emosi sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti deep breathing, journaling, dan mindfulness.
“Remaja harus diajarkan untuk tidak mengabaikan perasaan negatif. Justru dengan mengenali dan mengelola emosi, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan hidup. Kesehatan mental bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk bangkit,” tegasnya.
Baca juga: Remaja Putri Bangkit! Umsida Bawa Misi Sehatkan Fisik dan Psikologi Generasi Bangsa
Penguatan Soft Skill Mahasiswa Melalui Keterlibatan Langsung
Kegiatan ini juga menjadi ruang belajar yang berharga bagi mahasiswa Umsida. Mahasiswa dari Program Studi Kebidanan, Anggie Erianti, dan dari Program Studi Psikologi, Syaefnah, turut berperan aktif dalam koordinasi teknis kegiatan bersama tim dosen.
Keterlibatan mahasiswa tidak hanya memperkaya pengalaman mereka dalam praktik lapangan, tetapi juga memperkuat kemampuan kolaborasi, kepedulian sosial, serta pemahaman nyata terhadap permasalahan masyarakat.
Komitmen Umsida Ciptakan Generasi Sehat dan Berkualitas
Kegiatan ditutup dengan dokumentasi bersama seluruh peserta dan perangkat desa. Tim pelaksana menyampaikan harapan besar agar program serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan di wilayah Kecamatan Jabon dan sekitarnya.
Melalui kegiatan ini, dosen Umsida tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membangun relasi yang kuat dengan masyarakat dan menjawab langsung kebutuhan generasi muda. Pengabdian ini menjadi bukti nyata kontribusi Umsida dalam mencetak generasi yang sehat secara fisik, kuat secara mental, dan siap merancang masa depan dengan visi yang jelas.
Penulis: Anggie Erianti
Editor: Rani Syahda