Syarat Paling Utama Sukses: Dekat Dengan Allah

Umsida.ac.id – “Bagi orang yang beriman, tidak ada yang tidak baik. Apa yang baik? Apapun yang membuat kita semakin dekat dengan Allah,” pungkas kader dakwah Pesantren Darul Tauhid, Dennis Lim Setiawan Amd dalam seminar nasional Pemuda Sukses ala Islam (21/01).

Dalam acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Hima PBA Umsida), Dennis menuturkan, “Syarat paling utama untuk sukses itu dekat dengan Allah,” terangnya dalam seminar nasional di aula KH Mas Mansyur GKB 2.

Koh Dennis, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa apapun selain Allah itu berkebutuhan. “Bergantung kepada selain Allah hanya menimbulkan masalah karena Allah Maha Pencemburu. Kita punya masalah, tapi bergantung kepada manusia, ibarat masalah ketemu masalah,” imbuhnya.

Tauladan sukses dalam Islam, tambahnya, yaitu Rasulullah, Abdurrahman bin Auf, dan Muhammad Al-Fatih. “Saya rasa, yang ada di sini sudah hafal cerita Sultan Muhammad Al-Fatih yang bisa menaklukkan negara di umur 21 tahun. Kuncinya apa? Kedekatannya dengan Allah. Shalat tahajud yang tidak pernah ditinggalkan,” jelas kader dakwah sekaligus Founder Sahabat Masjid.

“Maha Besar Allah, bersatu seluruh jin dan manusia memohon keinginan terbesarnya kepada Allah. Allah kambulkan segalanya. Maka itu tidak akan mengurangi kekayaan Allah meskipun hanya sebutir debu,” pungkas pria kelahiran 1991 itu.

Dennis juga menjelaskan bahwa dunia bukan apa-apa di mata Allah. “Memang ada orang sukses yang jauh dari Allah, tapi suksesnya hanya tentang dunia saja. Dunia dan seisinya tidak lebih berharga di mata Allah dari setetes air laut,” ungkap pria lulusan Universitas Telkom Bandung.

Menurut pria berdomisili Bogor itu, sukses berasal dari masalah, menciptakan solusi yang berakhir prestasi. “Orang yang sukses itu dikasih masalah dulu. Contohnya Nabi Ayyub. Selama 18 tahun diuji sakit, ditinggal saudara dan istrinya, serta diambil hartanya, tapi beliau tidak pernah meminta sembuh kepada Allah. Apa kata beliau? Saya malu. Nikmat Allah sangat besar dibanding musibah yang sedang menimpa saya. Ma Syaa Allah,” jelasnya.

“Kita, dikasih jerawat satu aja, langsung nyalahin Allah. Padahal bisa jadi Allah ingin menggugurkan dosa di balik sakit yang Dia berikan,” lanjutnya.

Maka, imbuh Dennis, setelah dekat dengan Allah, perlu yang namanya ilmu. “Mulia orang yang berilmu itu, sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mujaadila ayat 11,” terangnya.

“Harta dipakai makin habis, ilmu dipakai makin nambah. Maka cara terbaik menambah ilmu itu dengan pengajaran. Tidak mengapa bila ilmunya masih sedikit, yang penting asal ilmu itu dari Al-Qur’an dan Hadist,” tambahnya.

Cara belajar dalam Islam, imbuhnya, belajar Aqidah terlebih dulu, dilanjutkan belajar syari’at, kemudian akhlaq. “Kalau tauhid sudah benar, maka tingkah lakunya diatur oleh syari’at. Kalau tauhid benar dan syari’at dijaga, maka buahnya akhlaq mulia. Jadi, dalam Islam, kalau pingin akhlak yang mulai, caranya dua dulu, aqidah dan syari’at,” ungkapnya.

Dennis berpesan, “Mencari ilmu itu juga bentuk tawakal. Setelah berikhtiar, kunci berikutnya tawakal. Pasrah dengan tawakal itu beda. Kalau pasrah itu kita serahkan semuanya kepada Allah, tapi tidak mengerjakan apa-apa. Sedangkan tawakal, menyerahkan hasilnya kepada Allah, tapi juga usahanya maksimal,” tandasnya.

Reporter : Iis Wulandari

Editor : Erika Mulia Arsy

Leave a Reply

Berita Terkini

prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By