dosen FK Umsida soal vaksin TBC

Dosen Umsida Ungkap Beberapa Tantangan Dalam Penerapan Vaksin TBC M72 di Indonesia

Umsida.ac.id – Bill Gates memilih Indonesia sebagai negara yang akan menjalani uji coba penerapan vaksin TBC M72/AS01E ketika kunjungannya ke Istana Merdeka bersama presiden Prabowo Subianto.

Lihat juga: Uji Klinis Vaksin TBC di Indonesia Sudah di Tahap 3, Ini Kata Dokter Umsida

Kebijakan tersebut menuai pro kontra di masyarakat lantaran dianggap sebagai “kelinci percobaan” vaksin ini.

Dosen Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dr Rengganis Praswitasari turut menanggapi uji klinis vaksin TBC ini.

Pentingnya Vaksin TBC

dosen FK Umsida soal vaksin TBC

Menurutnya, penting untuk mempertimbangkan pengujian vaksin TB di Indonesia dalam konteks epidemiologi dan kebutuhan kesehatan masyarakat. 

“Dengan tingginya prevalensi kasus TB di Indonesia, pengujian vaksin menjadi sangat relevan,” katanya.

Lantas ia mengutip data yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan beban TB tertinggi  kedua di dunia, sehingga upaya untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit ini sangat penting.

“Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) yang diperkenalkan pada tahun 1921 memang efektif dalam melindungi bayi dan anak kecil dari infeksi TB yang parah, seperti meningitis TB dan TB milier,” terangnya.

Namun, kata dr Rengganis, BCG tidak memberikan perlindungan yang signifikan terhadap bentuk TB paru pada remaja dan dewasa, yang merupakan sumber utama penularan. Ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk vaksin yang lebih universal.

​Menurutnya, vaksin yang sedang dikembangkan, M72/AS01E, merupakan harapan baru dalam pencegahan TB. 

Vaksin ini dirancang untuk memberikan respons imun yang lebih baik terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis, terutama di kalangan populasi dewasa yang lebih rentan terhadap infeksi aktif.

Vaksin yang efektif akan membantu mengurangi beban penyakit TBC, meningkatkan kesehatan Masyarakat serta penurunan angka infeksi dan kematian.

Apa Efek Samping Vaksin Ini?

Lebih lanjut, dr Rengganis memaparkan tentang beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah penggunaan vaksin ini, seperti:

•  Reaksi Lokal. Reaksi ini menimbulkan rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan di area tempat injeksi adalah efek samping yang umum terjadi pada vaksin.

•  Reaksi Sistemik. Beberapa peserta mungkin mengalami gejala seperti demam, kelelahan, nyeri otot, atau sakit kepala setelah menerima vaksin.

•  Reaksi Alergi. Ada kemungkinan terjadinya reaksi alergi,

Selama pengujian, semua peserta diberikan pemantauan intensif untuk mendeteksi dan menangani efek samping dengan cepat. 

“Penting untuk melakukan komunikasi yang jelas dengan peserta mengenai potensi risiko dan manfaat dari vaksin,” pesan dr Rengganis.

Tantangan Mengembangakan Vaksin TBC
dokter Umsida soal uji klinis vaksin TBC (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Dokter pakar parasitologi itu menjelaskan beberapa tantangan dalam pengembangan vaksin TBC di Indonesia, di antaranya:

Lihat Juga :  Banyak Kasus yang Melibatkan Dokter PPDS, Dosen Kedokteran Umsida: Benahi Sistemnya

1. Variabilitas Strain Mycobacterium tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis, penyebab utama TBC, memiliki berbagai strain dengan ciri genetik dan patogenik yang berbeda. 

“Hal ini menyulitkan pembuatan vaksin yang dapat memberikan perlindungan luas terhadap semua variasi,” tuturnya.

2. Imunitas Intraseluler

TBC adalah infeksi intraseluler yang kompleks, yang berarti bahwa bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan dan berkembang biak di dalam sel darah putih seperti makrofag. 

Menurutnya, pengembangan vaksin TBC membutuhkan inovasi dalam desain, pemahaman mendalam tentang respons imun, dan pendekatan baru untuk memicu dan mempertahankan perlindungan yang efektif terhadap infeksi intraseluler.

3. Durasi Imunitas

Vaksin yang ada seperti BCG yang saat ini digunakan, memberikan respon imun tetapi tidak selalu memberikan perlindungan jangka panjang. 

Yang menjadi tantangan adalah menciptakan vaksin yang dapat menyediakan perlindungan yang tahan lama.

4. Target Populasi yang Beragam

Populasi yang berisiko tinggi, seperti orang dengan sistem kekebalan yang lemah, memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pengembangan vaksin.

5. Regulasi dan Pengujian

Proses pengujian dan regulasi vaksin sangat ketat, dan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan izin. 

“Proyek pengembangan vaksin seringkali menghadapi kendala dalam tahap percobaan klinis,” ujar dr Rengganis.

6. Strategi Distribusi dan Akses

Setelah vaksin dikembangkan, dr Rengganis berpendapat tentang tantangan selanjutnya yaitu memastikan distribusi yang efektif dan aksesibilitas bagi populasi yang memerlukan, terutama di daerah pedesaan atau kurang terlayani.

“Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kerjasama lintas disiplin antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan komunitas global untuk meningkatkan penelitian dan investasi dalam pengembangan vaksin TBC,” terang dosen penjamin mutu FK Umsida itu.

Terkait komentar warganet soal“kelinci percobaan”, ia mengatakan bahwa proses pengembangan vaksin yang aman dan efektif, seperti vaksin lainnya, melalui tahap-tahap uji coba yang ketat sebelum diberikan kepada masyarakat luas, dan peserta uji coba dilakukan dengan persetujuan informan yang bertanggung jawab.

“Kita harus memahami bahwa vaksinasi bukan hanya tentang perlindungan individu, tetapi juga tentang melindungi komunitas secara keseluruhan, terutama mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis,” tutur dosen yang sedang mengampu pendidikan S2  Ilmu Kedokteran Tropis Unair itu.

Lihat juga: dr Erlina Sebut Masyarakat Indonesia Belum Teredukasi Tentang Skincare yang Aman

Menurutnya, vaksinasi membantu membangun kekebalan kelompok, yang sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

penerimaan mahasiswa baru Umsida 4
Belajar Tentang Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, Unida Kunjungi Umsida
July 17, 2025By
green campus Umsida
Wujudkan Green Campus, Umsida Integrasikan Konsep Keberlanjutan dalam Setiap Aspek Pendidikan
July 17, 2025By
pelatihan koding dan kecerdasan artifisial 3
Gelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial, FPIP dan FST Umsida Latih 144 Sekolah
July 15, 2025By
yudisium FST Umsida 2025 4
FST Umsida Kukuhkan 258 Mahasiswa Lulus Yudisium 2025
July 14, 2025By
factory visit Psikologi Umsida.png
Factory Visit ke Industri Legendaris, Mahasiswa Psikologi Umsida Kupas Sistem SDM dan Budaya Kerja
July 14, 2025By
film dokumenter Ikom Umsida
Comfis #8 Tampilkan Karya Film Dokumenter dan Pameran Foto Sinematik Mahasiswa Ikom Umsida
July 13, 2025By
Unimerz belajar di FK Umsida 2
FK Umsida Jadi Rujukan Unimerz dalam Rencana Pembukaan Fakultas Kedokteran
July 11, 2025By
dosen Umsida aktif di pembelajaran mendalam 1
Dosen Umsida Jadi Delegasi Fasilitator Pelatihan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen
July 11, 2025By

Riset & Inovasi

riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By
civil day 2025
Civil Day 2025, Ajang Mahasiswa Teknik SIpil Tunjukkan Inovasinya
July 9, 2025By
pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By

Prestasi

Ikom Umsida juara Silat Apik
Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
July 4, 2025By
ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By
ikom Umsida silat apik 3
Ikom Umsida Borong 11 Prestasi di Silat Apik UM Cirebon 2025
July 2, 2025By
Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By