Umsida.ac.id – Menyadari adanya kebutuhan untuk mengembangkan potensi di Dusun Binangun, Desa Plintahan, tim Himpunan Mahasiswa Prodi Informatika (Himatika) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan branding dan digitalisasi desa dalam program kompetisi PPK Ormawa (Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan). Tim berhasil lolos pendanaan senilai 33.000.000 untuk mewujudkan desa digital.
Program PPK Ormawa merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Rohman Dijaya MKom selaku pembimbing tim PPK Ormawa, mengatakan pemilihan judul tersebut bermula dari daerah aliran sungai di Dusun Binangun yang memiliki potensi untuk dikembangkan di bidang pariwisata melalui pemanfaatan teknologi informasi dan energi terbarukan. “Kedepannya nanti hal ini dapat meningkatkan pariwisata branding digital dan peningkatan wahana melalui implementasi teknologi solar cell,” ujarnya kepada tim Umsida.ac.id, Rabu (22/6).
Mahasiswa anggota tim Himatika adalah Ahmad Rendra Fajaresta, Achmad Danu Zakaria, Nelly Rachmawati, Pravita Dwi Cahyani, Zidan Rasyidi Lazuardani, Muhamad Husaini, Muhammad Taufik Nur Efendi, Muhammad Wildan Zamrowi , Amrul Wahyu, Mokhamad Diki Armanda, Rayhan Pratama Rosi, Tara Januar Abwina Tassa, Adinda Nazalia Hadianti, Rhaihan Rahmadani Akbar, Eka Agustin.
Kata Rohman, pemilihan Desa Plintahan sebagai lokasi branding pariwisata desa karena wilayah desa yang pernah menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Sebelumnya sudah ada pendampingan dan tim abdimas saya tahun 2021 dan KKN pencerahan 2022 dengan memperbaiki tempat dan menambah spot foto, namun masih perlu perbaikan revitalisasi lahan, dan penambahan wahana. Kemudian belum ada branding wisata,” paparnya.
Branding desa pariwisata ini menggunakan 3 langkah, pemanfaatan E-commerce, penggunaan teknologi virtual reality untuk visualisasi digital 3 dimensi, dan personal branding dari beberapa selebgram pariwisata. “Implementasi teknologi solar cell digunakan untuk sumber daya penerangan wahana lampu kerlap-kerlip di area menuju lokasi air terjun,” imbuhnya.
Dengan memanfaatkan aplikasi E-commerce Travel Exchange Indonesia, Rohman berharap agar program ini dapat dijalankan hingga bulan Desember mendatang.