Umsida.ac.id – Tim KKN-P Umsida Desa Claket Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar pelatihan inovasi olahan makanan yang berasal dari lidah buaya dan sayur mentimun. Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada hari Jumat (07/02).
Banyak kaum hawa mulai menggunakan bahan alami sebagai produk skincare. Mentimun dan lidah buaya yang dapat ditemukan dengan mudah sebagai produk kecantikan. Banyaknya warga yang memiliki tanaman lidah buaya di pekarangan rumah menjadi ide awal tim KKN-P mencetuskan inovasi makanan yang terbuat dari lidah buaya.
Minuman yang berbahan utama sayur mentimun dicetuskan karena banyaknya warga yang memiliki kegemaran menanan tanaman seperti mentimun, bawang, cabe, dan tanaman lainnya. Serta kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Claket akan manfaat mentimun. Selama ini, mentimun hanya dijadikan sebagai lalapan serta perawatan kulit saja. Padahal lidah buaya dan mentimun dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan makanan dan minuman.
Dengan bahan dasar yang mudah ditemui tersebut, Tim KKN-P
Desa Claket mengubah lidah buaya menjadi puding, dan mentimun menjadi minuman yang segar. Pelatihan inovasi olahan makanan ini dibuka oleh Ketua PKK Desa Claket dan diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Claket.
Ibu-ibu PKK Desa Claket mengaku tertarik dengan inovasi olahan makanan yang diberikan oleh Tim KKN-P. Mereka menganggap penemuan ini unik karena lidah buaya dan mentimun dapat diubah menjadi olahan makanan dan minuman.
“Saya baru tahu kalau lidah buaya bisa diolah menjadi puding. Bisa saya jadikan referensi takjil di bulan puasa ya, Mbak,” ujar Siti, salah satu peserta.
“Dengan adanya pelatihan inovasi makanan di Desa Claket, diharapkan dapat memberikan informasi manfaat akan kegunaan lidah buaya yang selama ini hanya digunakan sebagai kecantikan dan tanaman hias saja,” jelas Alifian, Koordinator Tim KKN-P.
Penulis: Maulidati Hasanah
Editor: Inka Ayu P