Umsida.ac.id – Bertempat di TK Dharma Wanita Gabru, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Tim Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan pembelajaran dan lomba mewarnai bersama murid TK dari kelas A dan B, Selasa (11/2).
Pada kegiatan ini, masing-masing kelas diisi oleh tiga orang mahasiswa dari Tim KKN Umsida. Alat komunikasi merupakan tema yang diambil untuk pembelajaran selama seminggu kedepan. “Satu hari sebelumnya murid-murid telah belajar dengan baik alat komunikasi dengan subtema surat. Selanjutnya, Tim KKN-P menginisasi hari kedua dengan memberikan subtema radio dalam kegiatan pembalajaran dilanjutkan dengan lomba mewarnai,” ujar Dwi Prastyo, Koordinator KKN Desa Gabru.
“Dalam pembelajaran hari itu, anggota KKN-P yang telah terbagi disetiap kelas mengisi materi dengan sebuah perkenalan, melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan tema dan subtema pada minggu itu. Dan yang terakhir, tidak lupa diisi dengan ice breaking,” terang Pras, sapaan akrabnya.
Sambung Pras, “Karena untuk meningkatkan minat anak agar tidak merasakan bosan, haruslah dengan cara bernyanyi ataupun bermain sambil belajar.”
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam konsep pembelajaran ini berguna untuk merangsang enam aspek perkembangan anak, “Aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motoric, kognitif, social emosional, seni, dan spiritual.”
Dari sini sangat terlihat, lanjut Pras, bahwa anak TK Dharma Wanita Gabru dari kelompok A dan B sangat menerima keberadaan Tim KKN-P Umsida. “Antusias mereka sangat berkobar-kobar saat akan dilaksanakannya lomba mewarnai tersebut,” ungkapnya.
Kegiatan selanjutnya adalah lomba mewarnai. Setiap gambar yang akan diberikan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda meskipun dengan sub tema yang sama. “Bedanya di bawah gambar kelompok A menuliskan kembali kata Radio dan sedangkan untuk kelompok B mengisi huruf kosong pada tulisan Radio,” tutur Mayang, anggota Tim KKN Umsida sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Setelah lomba mewarnai usai, sambung Mayang, terdapat penilaian untuk menentukan juara pertama, kedua, dan ketiga. “Penilaian ini dinilai dari teknik mewarnai. Apabila kertas sobek, basah, dan kotor dapat mengurangi nilai. Dimana setiap anggota KKN-P melihat cara mewarnai anak-anak saat memegang krayon,” jelasnya.
Ia menerangkan, mewarnai dengan cara teknik memutar krayon agar warna yang dihasilkan merata dan rapi. “Apabila mewarnai dengan satu arah atau ditarik tidak akan mendapatkan warna yang bagus dan yang membuat warna tidak rata adalah warna putih pada kertas masih terlihat atau belum tertutup,” paparnya.
“Emosional anak usia dini masih belum stabil dan belum dapat berfikir logis. Pasti ada rasa iri, marah dan sedih apabila tidak mendapatkan juara dan itu sangat terlihat yang mereka tidak bisa,” ungkap Mayang.
Maka untuk proses penilaian, Mayang mengambil cara yang tepat dan adil. “Juara satu, dua, dan tiga sudah pasti akan mendapatkan hadiah yaitu sebuah buku dongeng dan pensil yang telah terbungkus rapi dengan kertas kado berwarna coklat. Namun, yang kalah akan diberi sebuah permen lollipop untuk pengganti sebuah hadiah juara. Agar mengembalikan mood anak kembali,” terangnya.
Mayang juga menambahkan kesannya selama melakukan kegiatan di TK Dharma Wanita Gabru. “Kesan yang kami dapatkan menyenangkan sekali, kami dibuat bahagia bertemu dengan murid-murid TK Dharma Wanita Gabru. Bahwa saya sendiri jadi bernostalgia ketika masa kanak-kanak dahulu yang ketika itu nakal tapi lugu. Hari ini saya menyebutnya hari raya ceria belajar dengan murid-murid TK Dharma Wanita Gabru,” pungkasnya.
Ditulis Oleh: Dwi Prastyo
Editor: Erika Mulia Arsy