Ubah Sampah Jadi Kompos, Mahasiswa Umsida Ajak Warga Gunakan Metode Takakura

Umsida.ac.id – Sampah di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu, salah satu cara dapat dilakukan yaitu pengelolaan sampah menjadi kompos.

Berdasarkan hal itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Terpadu (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Kelompok 6 berinisiatif menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan sosialiasi membuat kompos dengan metode Takakura di Desa Suruh, Sukodono, Sidoarjo, Minggu (26/9). Metode Takakura mengandalkan fermentasi untuk mengurai. Karena menggunakan mikroba, sampah yang dihasilkan tidak mengeluarkan bau.

Salah satu anggota Tim KKN-T Umsida Kelompok 6, Radhita F Mardhatillah menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengajak masyarakat kembali aktif menggunakan keranjang sebagai wadah utama pembuatan kompos mudah diterapkan. Bahan yang dibutuhkan juga mudah diperoleh.

Pertama adalah keranjang atau wadah berlubang yang berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara pada kompos. Kedua, bantalan dari jaring plastik atau kain yang diisi sabut kelapa, sekam, atau kain perca. Ketiga, kardus pelapis untuk mengatur pelembapan kompos dan menjaga agar kompos tidak keluar dari ranjang.
“Keempat, pengaduk yang bisa dibuat dari pipa, kayu, atau besi. Terakhir adalah biang kompos berupa kompos setengah jadi yang mengandung mikroba,” jelasnya.

Metode Takakura di mulai dengan memasukkan biang kompos ke keranjang dengan tinggi 5 cm di atas permukaan bantalan alas. Selanjutnya, masukkan bahan-bahan kompos diatasnya. Bahan kompos ini terdiri dari sampah yang mengandung karbon (sampah coklat) sebagai sumber energi serta bahan yang mengandung mikroba dan nitrogen (sampah hijau), “Sampah coklat ini yaitu daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, kertas. Sementara sampah hijau seperti sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, sampah dapur,” imbuhnya.

Kegunaan Takakura adalah membuat kompos dengan sampah organik rumah tangga yang bisa dimasukkan dengan makanan basi. Akan tetapi menimbulkan masalah beberapa hari munculnya belatung. Untuk mengurangi masalah munculnya belatung dalam proses pembuatan kompos. Radhita mengatakan bahwa timnya memberikan tips yaitu perlu selalu memastikan bahwa komposisi sampah yang dimasukkan dalam komposter telah benar. Selain itu, tutup komposter dengan baik dan pemberian sirkulasi yang cukup, “Cara tersebut dapat menjadi langkah tepat dalam mengurangi munculnya belatung,” ujarnya.

Program tersebut mendapatkan tanggapan positif dari Ibu PKK, Ibu ratna mengatakan bahwa bisa menerapkan metode takakura sendiri di rumah tanpa takut muncul belatung, “Kami sebelumnya sudah pernah sosialisasi bersama dengan DLHK, Takakura ini saya isi dengan sisa makanan basi yang harus dibersihkan dulu baru dimasukkan ke dalam Takakura. Namun, beberapa hari kemudian saat saya cek ternyata muncul belatung. Akan tetapi dengan adanya kegiatan tim KKN-P bisa menjadi solusi bagi saya dan Ibu PKK lainnya tidak perlu cemas lagi munculnya belatung dengan menggunakan metode takakura. Pengelolaan sampah ini nantinya bisa diterapkan oleh masyarakat desa Suruh di rumah masing-masing,” pungkasnya.

Penulis : Radhita F Mardhatillah
Editor : Asita Salsabilla Maharani

Leave a Reply

Berita Terkini

Produk UMKM Mitra Umsida Borong Perhatian INDOVEC 2024
Sukses Mendunia! Produk UMKM Mitra Umsida Borong Perhatian di INDOVEC 2024, Batam
November 23, 2024By
praktik menjadi tour guide 2
Asah Kemampuan Menjadi Tour Guide, Bahasa Inggris Umsida Praktik di Yogyakarta
November 23, 2024By
Business English Management 3
Business English, Salah Satu Mata Kuliah Asik di Bahasa Inggris Umsida
November 22, 2024By
Bukti Kualitas Unggul, Umsida Kembali Bawa Pulang Silver SNI Award 2024
Bukti Kualitas Unggul, Umsida Kembali Bawa Pulang Silver SNI Award 2024
November 22, 2024By
Pelatihan Hidroponik
Buat Pelatihan Hidroponik kepada 126 Siswa, Agroteknologi Umsida Dorong Kesadaran Generasi Muda
November 21, 2024By
Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Perolehan Pesilat Terbaik
Kado Manis Awal Periode, Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Peroleh Pesilat Terbaik
November 20, 2024By
Dosen Umsida Ini Kembali Rain Prestasi
Membanggakan, Dosen Umsida Berprestasi Ini Kembali Terima Penghargaan
November 17, 2024By
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024, 3 Kategori Sekaligus
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award, 3 Kategori Sekaligus
November 16, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By
Cerita Dosen Umsida Jadi Panelis Debat Calon Walikota Mojokerto
November 18, 2024By
Mannequin Acupressure point
Buat Mannequin Acupressure Point with LED Indicator, Laboran Kebidanan Umsida Lolos Kilab 2024
November 14, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
November 7, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara Internasional
Kompetisi Pertama Langsung Raih Juara 1 Tingkat Internasional
November 6, 2024By