Umsida.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gedhek Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar acara Pentas latihan (Penlat) dengan tema Natas, Nitis, Netes, Sabtu (11/12). Penlat tersebut menampilkan pertunjukan seni drama, sebagai bentuk melestarikan budaya Indonesia. Seluruh Anggota UKM Teater Gedhek menampilkan drama berbagai genre yaitu genre realis, horror, legenda, komedi.
Pada kesempatannya, ketua umum (ketum) UKM Teater Gedhek Dafian Yanuar Akbar menyampaikan rasa terimakasih telah terselenggaranya acara. “Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat yang telah berkontribusi dengan baik, semoga pentas ini menambah wawasan kita melalui seni drama,” ujarnya sambil teriakkan salam budaya.
Lebih lanjut, kegiatan dibuka dengan drama naskah realis dengan judul saling maling. Drama tersebut menceritakan pesan realisme atau kenyataan terhadap perilaku masyarakat pedesaan yang awam tentang hukum seperti penampilan pejabat desa yang melakukan korupsi, kejujuran memang diperlukan, dan keadilan tidak memandang status sosial.
Tidak hanya itu, penampilan drama yang paling menarik adalah naskah horor dengan judul misteri hantu rumah kosong, menceritakan tentang beberapa siswa yang menguji adrenalin masuk ke rumah berhantu sehingga kesurupan.
dilanjutkan, penampilan drama naskah legenda kolosal dengan judul Ande-ande lumut. Pentas yang dilaksanakan di Kampus 1 Umsida itu, juga menampilkan drama komedi dengan judul tangga satu dan kegiatan ditutup drama dengan judul Jerit Muram Pelangi Taman.
Salah satu penonton Ping Darojat Gumilang mengatakan drama yang ditampilkan sangat menarik. “Banyak pelajaran dan pesan moral yang bisa diambil dari drama yang ditampilkan, dan saya sangat senang mengikutinya hingga akhir,” jelasnya.
Yang terakhir, pembina Teater Gedhek Kukuh Sinduwiatmo SSos MSi berharap Teater Gedhek terus berkarya. “Kerjasama yang baik menciptakan sebuah kekompakan dan rasa kekeluargaan yang tinggi, dan semoga teater gedhek terus melestarikan budaya Indonesia,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana