Umsida.ac.id – Peresmian kantor pusat dan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dilakukan secara virtual oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, MSi, pada Kamis (24/9).
Dengan mengucapkan basmallah, Haedar secara resmi membuka kantor pusat dan perpustakaan Umsida. “Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, secara substantif saya sudah meresmikan dengan harapan, mudah-mudahan kantor pusat dan perpustakaan ini semakin meneguhkan Umsida sebagai kampus kebanggaan Muhammadiyah, bukan hanya di Jawa Timur, namun secara nasional,” tuturnya.
Haedar percaya, Umsida mampu menjadi kampus yang bertaraf Internasional. “Dengan bimbingan ketua BPH yang mempunyai pengalaman internasional dan Lincolin Arsyad, saya percaya ke depan akan menjadi kampus Yang bertaraf internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Haedar mengapresiasi Umsida karena telah tumbuh menjadi kampus yang luar biasa. “Umsida telah tumbuh menjadi kampus kebanggaan dengan perkembangan fisik kampus yang luar biasa. Bahkan ketika saya hadir beberapa kali ke kampus ini, selalu ada yang diresmikan. Kali ini Umsida juga meresmikan kantor pusat dan perpustakaan,” terangnya.
Haedar menyampaikan bahwa pembangunan perpustakaan menjadi bagian penting di dalam catur dharma perguruan tinggi. “Hadirnya perpustakaan Umsida tentu bukan hanya menjadi simbolik, akan tetapi menjadi fungsional sebagaimana seluruh civitas akademika membuat perpustakaan ini menjadi bagian dan pilar penting dalam membangun tradisi keilmuan, menyertai pembangunan, dan kebangkitan Umsida secara fisik, serta kualitas akademik dalam mengemban catur dharma perguruan tinggi,” paparnya.
Sementara itu, Haedar menerangkan, kehadiran perpustakaan Umsida harus menumbuhkan minat baca sebagai bagian dari tradisi Iqra. “Islam Hadir dengan risalah iqra sebagai fitrah, sebagai pembuka, dan menjadi kunci dari kehadiran Islam yang rahmatan lil alamin dalam membangun peradaban dunia,” jelasnya.
Di akhir sambutan, Haedar menyebut bahwa perpustakaan Umsida akan menjadi simbol tradisi keilmuan bagi seluruh civitas akademika. “Saya percaya bahwa perpustakaan ini akan menjadi simbol untuk membangun tradisi keilmuan, tradisi ilmiah, bukan hanya bagi para dosen dan pimpinan, tetapi secara khusus bagi mahasiswa Umsida, termasuk anak-anakku sekalian mahasiswa baru,” pungkasnya.
Ditulis : Erika Mulia Arsy
Edit : Etik Siswatiningrum