Umsida.ac.id– Visitasi lapangan kali ini mengenai Program Penguatan Kapasitas (PPK) organisasi kemahasiswaan (Ormawa) yang merupakan serangkaian proses pembinaan ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Dengan tujuan kesejahteraan masyarakat sekaligus memilih pengabdian terbaik dan layak mendapat penghargaan abdidaya 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi mengadakan kegiatan visitasi lapangan disetiap region universitas. Umsida menjadi salah satu tuan rumah dan menampung kegiatan penilaian atas 4 universitas yakni Universitas Negeri Surabaya, Universitas 17 agustus 1945, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan tim dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sendiri.
Dr Didik Haryanto Ssos Msi membuka kegiatan dengan berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang diinginkan oleh seluruh peserta.
“Acara monev ini diadakan 3 hari selasa, rabu, kamis, saya selaku direktur direktorat penerimaan mahasiswa baru, kemahasiswaan dan alumni umsida berterima kasih atas kehadiran bapak ibu. Semoga acara kita berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” Ujar Direktur DPMBKA dalam sambutan pembukanya.
Selain itu Ir M Yamnefri Bakhtiar Msi sebagai reviewer juga menjelaskan secara singkat dalam seremoni pembukaan visitasi lapangan PPK Ormawa ini.
“Selamat kepada adik” yang berkesempatan untuk mengikuti kegiatan ini kami berharap banyak peningkatan kualitas program dengan penguatan program sejenis sebelumnya, saat ini ada 3 poin penting untuk menuju Indonesia menjadi abdidaya dan merujuk pada tujuan kegiatan ini berlangsung, pertama penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan yang utama dari poin ini adalah bagaimana program ini berlanjut dari planning, practice dan mampu berkelanjutan atau continue sampe generasi selanjutnya, kedua bagaimana pergerakan mahasiswa, dan yang terakhir desa, masyarakat harus bisa merasakan kehadiran kita di desa,” ungkap Ir Yamnefri dalam sambutannya.
Ia juga menyampaiakan bahwa banyak sekali pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh tiap pendidikan tinggi di Indonesia tapi hanya berbasis laporan dan jarang ada yang berlanjut.
“Mari kita cek bersama berapa penelitian yang kita punya? banyak sekali ya. Tapi kapan dan apakah masyarakat sudah bisa merasakan hasil penelitian kita?”.
“Harapan saya adalah mahasiswa ormawa ini mampu menumbuhkan cahaya cahaya di desa itu oleh kehadiran mereka, konsep ppk ini berbeda dgn konsep lainnya mahasiswa datang ke desa memberikan inovasi dan wajib di estafetkan ke generasi selanjutnya,” harapan reviewer tersebut.[xyz-ips snippet=”code”]
Agar menjadi hasil yang luar biasa dan mampu memberikan kenangan terhadap masyarakat desa Ir Yamnefri menegaskan
“Agar ormawa punya ciri khas , tidak perlu banyak, 1 saja cukup asal punya ciri khas dan yang paling penting berdampak besar, saat ini sudah banyak teman- teman kita dengan program mereka tidak lagi bergulir ke internal saja, tapi sudah ditawarkan oleh desa, dianggarkan untuk ditindak lanjuti,”imbuhnya.
Setelah program ini berjalan mahasiswa juga bisa memanfaatkan hasil pengabdian mereka menjadi laporan praktikum, artikel, jurnal dan lain lain untuk menunjang akademis mereka.
Syahrul ardiansyah SSi MSi kepala bidang kemahasiswaan menjelaskan mengenai keikutsertaan ormawa Umsida dalam kompetisi ini.
“Kompetisi dikti Ppk ormawa ini berupa pengabdian ormawa se indonesia dari sekian proposal yang terkumpul ada yang lolos dan memperoleh pendanaan kita dapat 2 Hima prodi informatika dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sidoarjo (Himmpas). Namun hingga proses selaksi ini hanya UKM Himmpas yang lolos dengan mengusung tema desa hutan dengankonsep eco wisata,” Jelasnya saat wawancara bersama kami.
(Rani Syahda Hanifa)
*Humas Umsida