[:id]umsida.ac.id- Dalam acara “Mimbar Demokaris” Kapolresta Sidoarjo menyampaikan belasungkawa secara langsung dihadapan mahasiswa dan akademisi Umsida atas gugurnya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kendari saat sedang berjuang menyampaikan aspirasinya pada DPRD Kendari (27/9).
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho pada kesempatannya mengungkapkan belasungkawa atas gugurnya dua mahasiswa asal kendari dala meperjuangkan keadilan negeri.
“Saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya kader IMM yang gugur dalam aksi demo di Kendari, mohon maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak kepolisisan selama melaksanakan tugas, dan terkait tuntutan mahasiswa dan berbagai pihak atas kejadian tersebut sudah kami tindak lanjuti,” ujar Zain
Dalam kegiatan ini, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sidoarjo yang menyatakan 7 tuntutan atas peristiwa ggugurnya dua kader terbaik IMM Kendari tersebut, tuntutan itu menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya kader terbaik IMM kendari. IMM Sidoarjo juga mengecam keras tindakan penembakan yang dilakukan aparat, mendesak pemerintas dan aparat untuk mengusut tuntas peristiwa ini.
Mereka mendesak pemerintah dan aparat untuk memberikan akses seluas-luasnya pada journalist untuk memberitakan kejadian sebenarnya, mendesak kapolri untuk mencopot kapolda Sulteng, mendesak kapolsi untuk menghukum pelaku penembakan, dan yang terakhir menghimbau seluruh masyarakat untuk mengawal jalannya demokrasi.
Menurut Kapolresta Sidoarjo, Kapolri telah mencopot beberapa Kapolda yang gagal dalam menjalankan tugassnya.
“Saya baru mendapat informasi, bahwa Kapolri telah mencopot 4 Kapolda,” tuturnya.
Melalui momen ini, Kapolresta Sidoarjo membuka kesediaan untuk terus berdiskusi dan berkomunikasi dengan mahasiswa. Demi menjalin sinergitas yang harmonis antara Polri, TNI bersama mahasiswa, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo.(nisa)[:en]umsida.ac.id- In the “Democratic Forum” Kapolresta Sidoarjo expressed condolences directly in front of students and academics Umsida for the death of cadres of the Muhammadiyah Kendari Student Association while struggling to express their aspirations to the Kendari DPRD (27/9).
Sidoarjo Police Chief, Senior Commissioner Pol Zain Dwi Nugroho on his occasion expressed condolences over the death of two students from kendari while fighting for state justice.
“I express my condolences for the death of IMM cadres who died in the demonstration in Kendari, apologize for the mistakes made by the police during their duties, and we have followed up the demands of students and various parties for the incident,” said Zain
In this activity, the Head of Muhammadiyah Sidoarjo Student Association Branch which stated 7 demands for the incident of the two best cadres of Kendari IMM, the demands expressed their condolences over the death of the best cadre of IMM Kendari. IMM Sidoarjo also strongly condemned the shooting action carried out by the authorities, urging the interrogators and officials to thoroughly investigate this incident.
They urged the government and officials to give the widest possible access to journalists to tell the truth, urged the police chief to remove the Central Sulawesi police chief, urged the police chief to punish the perpetrators of the shooting, and finally to call on the entire community to oversee the course of democracy.
According to the Sidoarjo Police Chief, the National Police Chief has removed a number of Police Chiefs who failed in carrying out their tasks.
“I just got information that the National Police Chief has removed 4 police chiefs,” he said.
Through this moment, the Sidoarjo Police Chief opened the willingness to continue discussing and communicating with students. For the sake of establishing harmonious synergy between the National Police, the TNI and students, especially in the Sidoarjo Regency. (Nisa)[:]