Umsida.ac.id– Setelah pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kini giliran Wakil Rektor (WR). WR terpilih dan dilantik pada senin (30/01/2023) diantaranya ialah Dr Hana Catur Wahyuni ST MT sebagai WR 1, Dr Heri Widodo SE MSi Ak Ca sebagai WR 2 dan Dr Nurdyansyah SPd MPd sebagai WR 3 yang masa jabatan sebelumnya diduduki oleh Dr Eko Hardiansyah MPsi Psikolog.
Setelah melantik WR 1,2 dan 3 Rektor Umsida Dr Hidayatullah Msi memberikan sambutan mengenai komitmen Umsida untuk menjadi kampus terakreditasi unggul seperti amanah yang telah diberikan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Usai Pelantikan Rektor, Kali ini Pelantikan Wakil Rektor Umsida Masa Jabatan 2023-2027
“Amanah dari Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa Umsida harus unggul 2025 saya sudah tanda tangani kontrak itu dengan Prof Lin, kemudian hari ini akan diturunkan kepada wakil rektor yang ada ini dan nanti wakil rektor akan menurunkan ke dekan 2 bulan lagi,” terangnya sambil menyinggung bahwa 2 bulan lagi giliran pelantikan dekan fakultas di Umsida.
Dr Hidayatullah juga meyakinkan kembali komitmennya dengan terus maju dan tidak akan berhenti.
“Ini menjadi komitmen kita bersama, rumus kita adalah maju kedepan, tidak ada jalan ditempat apalagi mundur,” imbuhnya.
Selain itu Rektor Umsida juga memberikan arahan bahwa mencapai tujuan besar itu tidak hanya kerja keras tapi juga dibutuhkan soliditas atau kekompakan. Hal ini menjadi salah satu tugas yang disampaikan Rektor kepada WR yang baru saja dilantik agar dapat merangkul seluruh divisi dibawahnya ataupun lintas unit kerja.
“Tugas besar kita ini akan tercapai kalau kita ini menjaga soliditas, kekompakan dan sinergitas dari semuanya itu. Karena itu bapak ibu Warek 1,2,dan 3 perlu kita support dari semua unit kerja dibawahnya dan lintas unit kerja di Umsida ini mari kita support bersama untuk menyukseskan program besar kita menjadi perguruan tinggi unggul ditingkat nasional,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM atau yang akrab disapa Dr Suko. Dalam sambutannya Dr Suko mengingatkan agar WR 2 melakukan peningkatan akreditasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan fisik bangunan dan tidak boleh melupakan kesejahteraan tenaga pendidik (Tendik). Hal ini harus selaras dengan berbagai visi dan target kemajuan Umsida di masa mendatang.
“Insyallah kalau kesejahteraan tendiknya baik, kinerjanya akan juga sangat baik. Dan yang penting juga, doa para tendik untuk Umsida yang lebih maju insyallah sangat mustajabah,” ujar Suko disambut tepuk tangan meriah dosen Umsida.
Selanjutnya kepada WR 3 Dr suko menyarankan memang harus sering-sering ‘turun gunung’ ke organisasi kemahasiswaan dan ortonom Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Pihaknya yakin, kalau komunikasi itu terjalin dengan baik kondusifitas akan terjaga. Selanjutnya, akselerasi yang ingin dicapai dapat terwujud di tahun 2025.
“Perhatikanlah mereka, sesekali diajak ngopi bareng. Agar apa yang menjadi keinginan mereka dapat tersampaikan dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar,” ujar Dr Suko yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.
Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Achmad Jainuri MA PhD juga memberikan pengarahan kepada para Warek yang baru saja dilantik.
“Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh pak Rektor dan juga apa yang tadi sudah ditanda tangani WR yang baru terkait dengan pakta integritas dan kontrak kerja. Juga sudah ditegaskan kembali oleh ketua PWM sendiri,” ungkapnya
Prof Jainuri juga menegaskan perihal kesejahteraan yang diberikan oleh Umsida pada dasarnya tetap meritokrasi.
“Tapi yang tadi dibicarakan oleh ketua PWM masalah kesejahteraan tetap dasarnya adalah meritokrasi. Jadi yang bekerja dan yang berprestasi sudah tentu akan mendapatkan penghargaan itu,” terangnya
“Keluhan yang sampai pada majelis diktilitbang tentang SDM yang nanti menjadi tugas sangat penting oleh wakil rektor 2. saya melihat di Umsida ini memang masih soft ya, untuk sanksi yang diberikan, untuk PTM lain jauh lebih tegas. Nah hal ini yang kedepannya akan menjadi koreksi dan Umsida harus mengikuti,” jelas Prof Jainuri yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umsida.
*Humas Umsida
Rani Syahda Hanifa