Umsida.ac.id – Mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan lulus menjadi wisudawan terbaik adalah impian hampir kebanyakan orang. Kebahagiaan ini dirasakan oleh Aryzana Maharanny, mahasiswa Prodi Magister Managemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Kepada jurnalis Umsida, Minggu (24/10), ibu tiga anak ini mengaku bahagia karena tak kenal lelah dalam berusaha justru membuahkan hasil yang membanggakan. “Alhamdulillah, sangat bersyukur tidak menyangka, saya hanya selalu berdoa semoga bisa lulus tepat waktu 2 tahun, tapi Allah memberi bonus yang sangat indah,” ungkapnya.
Meskipun sudah menginjak usia kepala empat, hal tersebut tak bisa mengendurkan semangatnya untuk terus belajar dan melakoni tugasnya sebagai seorang ibu sekaligus seorang istri. Ia mengaku tantangan selama berkuliah ini justru dirasakannya saat harus menjadikan balance seluruh perannya, membagi waktu dengan aktivitas kuliah, mengajar dan keluarga, termasuk cermat dalam memanage keuangan.
“Secara finansial Alhamdulillah yang untuk kuliah adalah hasil dari bekerja tanpa mengganggu keuangan rumah tangga atau dari suami, semua dari hasil mengajar dan sertifikasi yang memang himbauannya uang sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi diri sebagai guru TK,” terangnya.
Atas kegigihannya dalam belajar dan memanage waktu tersebut, Founder Kampung Dongeng Probolinggo ini berhasil menuntaskan gelar S-2 dengan mengangkat judul tesisnya terkait Implementasi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Sikap Kemandirian di TK ABA 1 Kota Probolinggo. Judul ini sengaja dipilih karena menurutnya, pendidikan karakter sangat penting dibangun di lingkup PAUD dan TK sebagai jenjang pendidikan pertama bagi anak.
Diakui oleh Aryzana, bahwa pengalaman selama berkuliah ini sangat berkesan, mengingat saat ia masih menempuh S-1 belum familiar dengan jurnal. Namun kinin ia semakin banyak tahu tentang jurnal dan mendeley. “Jelas sangat menjadi bekal karena di Managemen Pendidikan saya menjadi tahu banyak hal tentang pemasaran lembaga kita, supervisi, dan banyak hal yang berguna untuk kebutuhan saya sebagai guru di kemudian hari,” imbuhnya.
Ke depannya, Aryzana ingin melanjutkan cita-cita mulianya yakni mendirikan lembaga PAUD miliknya sendiri. Ia kemudian menitip pesan kepada mahasiswa lain untuk bisa memanfaatkan waktu dengan baik sehingga kuliah yang ditempuh bisa sesuai dengan waktu yang diharapkan. “Dan jangan lupa tetap ikhtiar kepada Allah karena Dialah penolong kita,” tandasnya.
(Shinta Amalia Ferdaus)