Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /var/www/html/wp-content/plugins/og/includes/iworks/class-iworks-opengraph.php on line 331

Apakah Panic Buying Terjadi Karena Situasi Ekonomi, Gender, dan Pendidikan?

Umsida.ac.id – Ketika kasus Covid-19 semakin meningkat dan menelan banyak korban, manusia dituntut untuk segera beradaptasi dengan cepat. Kondisi tertekan dan perubahan yang sangat cepat menimbulkan stress yang menyerang hampir semua golongan. Dengan kondisi tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam
memutuskan untuk membeli sesuatu yang penting atau yang biasa disebut dengan panic buying.

Baca juga: Penggunaan New Media di Kalangan Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak

Dari fenomena ini, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yakni Dr Sigit Hermawan SE MSi membuat sebuah penelitian yang berjudul Bagaimana Panic Buying Memainkan Perannya Pada Perspektif Tingkat Ekonomi, Gender Dan Latar Belakang Pendidikan di Indonesia?. Beberapa kecamatan yang menjadi tempat penelitian ini seperti kecamatan Sidoarjo, Candi, Wonoayu, Tanggulangin, dan Tulangan.

Arti panic buying

Panic buying diartikan sebagai perilaku pembelian mendadak untuk barang-barang konsumsi dalam kuantitas yang banyak sampai pada tahap penimbunan. Terjadinya pandemi yang cukup lama menjadi salah satu penyebab terjadinya tingkat konsumerisme yang terus meningkat. Isu harga yang melambung dan berkurangnya barang dipasar dapat memicu masyarakat untuk membeli kebutuhan dalam jumlah besar agar terhindar dari kenaikan harga.

Pada dasarnya, perilaku panic buying ini bukanlah hal baru. Karena biasanya, hal
ini muncul ketika terjadi situasi tertentu. Seperti bencana alam, perang, dan situasi genting lainnya. Tetapi perilaku panic buying era COVID-19 menarik untuk diamati karena virus ini terus berkembang dan belum diketahui kapan berakhir.

Faktor munculnya perilaku panic buying

Beberapa studi menyebutkan bahwa panic buying bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti psikologis, media, aspek sosial, informasi, keluarga, pengaruh orang lain, dan penghindaran resiko.

Baca juga: 4 Serba Serbi Podcast Hingga Jadi Vodcast

Lantas, apakah faktor ekonomi, gender, dan latar pendidikan juga mempengaruhi perilaku panic buying?

Dari 86 responden di lima kecamatan tersebut, Dr Sigit menemukan data bahwa mayoritas masyarakat yakni sebanyak 64% masih melakukan stok barang lebih sering dari biasanya ketika masa pandemi Covid 19.

Lihat Juga :  3 Faktor Ini Mempengaruhi Karakter Islami Anak, Menurut Riset Dosen Umsida

Faktor ekonomi

panic buying di Sidoarjo saat pandemi

Faktor ekonomi berpengaruh positif dan signifikan dari perspektif tingkat ekonomi terhadap fenomena panic buying di 5 kecamatan di kabupaten Sidoarjo. Tingkat penghasilan bulanan masyarakat memiliki dampak pada kemampuan mereka dalam melakukan manajemen budgeting dan stok barang yang berbeda sebagai respons terhadap pandemi Covid-19.

Meskipun awalnya terjadi kepanikan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat cenderung merespons dengan melakukan perencanaan keuangan dan mengatasi konsumsi berlebihan serta krisis ekonomi.

Faktor latar belakang pendidikan

panic buying di Sidoarjo saat pandemi

Perspektif latar belakang pendidikan dalam penelitian ini memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap panic buying. Penting untuk dicatat bahwa perbedaan dalam tingkat pendidikan dapat memengaruhi cara masyarakat menafsirkan dan merespons berita tersebut.

Baca juga: 6 Strategi untuk Menekan Kriminalitas di Jawa Timur dari Riset Dosen Umsida

Meskipun semua merasakan kecemasan dan kepanikan, karakteristik dan intensitas respons dapat bervariasi. Oleh karena itu, respon terhadap situasi seperti antrian panjang pembelian dan kelangkaan barang pokok pada masa pandemi Covid-19 tidak seragam. Tetapi tercermin dalam ragam reaksi yang tercermin dari tingkat pendidikan masyarakat.

Faktor gender

panic buying di Sidoarjo saat pandemi

Penelitian ini menemukan bahwa perspektif gender berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku panic buying di 5 kecamatan itu. Laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami kepanikan saat COVID-19. Hal ini tercermin dalam manajemen pengendalian pembelian barang kebutuhan yang bervariasi.

persepsi gender muncul sebagai variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan yang lebih tinggi terhadap panic buying daripada faktor lainnya. tidak ada perbedaan yang signifikan antara Laki-laki dan wanita dalam pembelian impulsif pada saat pandemi Covid-19. Laki-laki dan perempuan memiliki kecenderungan membeli secara impulsif.

Sumber: Dr Sigit Hermawan SE MSi

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

PLP Umsida di NTT
Mahasiswa PLP 1 Umsida Gunakan Media Belajar Quiziz untuk Siswa di Pelosok Timur
May 14, 2025By
Kebijakan Prof Mu'ti untuk guru
Hadir di Umsida, Prof Mu’ti Jelaskan 5 Kebijakannya untuk Meningkatkan Kualitas Guru
May 10, 2025By
program studi baru Umsida3
Mendikdasmen Luncurkan 2 Program Studi Baru Umsida, Siap Bantu Pemerintah dalam Mencerdaskan Bangsa
May 10, 2025By
KWU Fest 2025_
KWU Fest 2025, Bentuk Generasi Wirausaha Tangguh di Era Industri 4.0
May 4, 2025By
halbil PWM Jawa Timur 2
Jadi Tuan Rumah Halalbihalal PWM Jawa Timur, Umsida Luncurkan UCS
April 26, 2025By
Dr Alfan lulusa S3 cum laude
Dr Alfan Selesaikan Studi S3 dengan Predikat Cum Laude di Tengah Tugas Struktural
April 24, 2025By
Fakultas Kedokteran UMMAT dan Umsida
Fakultas Kedokteran Lahir Beriringan, UMMAT Berkunjung ke Umsida
April 23, 2025By
strategi branding lembaga oleh Umsida
Kasi Branding Umsida Beri Tips Branding Lembaga Pendidikan di Era Digital
April 23, 2025By

Riset & Inovasi

Lupa Kata Saat Pidato Bahasa Inggris? Dosen Umsida Kini Punya Strategi Circumlocution
Lupa Kata Saat Pidato Bahasa Inggris? Dosen Umsida Kini Punya Strategi Circumlocution
May 9, 2025By
SAMR Jadi Andalan Umsida Cetak Guru Milenial yang Siap Hadapi Dunia Pendidikan Digital
SAMR Jadi Andalan Umsida Cetak Guru Milenial yang Siap Hadapi Dunia Pendidikan Digital
May 2, 2025By
Kanker Serviks Bisa Dicegah Lebih Dini, Jangan Abaikan!
Kanker Serviks Bisa Dicegah Lebih Dini, Jangan Abaikan!
April 19, 2025By
Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri
Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri
April 16, 2025By
Tennis Elbow Bukan Lagi Momok, Fikes Umsida Punya Solusinya!
Tennis Elbow Bukan Lagi Momok, Fikes Umsida Punya Solusinya!
April 14, 2025By

Prestasi

juara 3 Pilmapres 2025 2
Jadi Juara 3 Pilmapres PTMA, Mahasiswa Umsida Siap Lanjut ke Tingkat LLDIKTI
March 27, 2025By
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
March 25, 2025By
Umsida Bersinar! Cinthya Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Umsida Bersinar! Cinthya Putri Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
March 20, 2025By
ASEAN Competition di Sabet Mahasiswa Umsida
Prestasi Gemilang! Aprilia Ayu Harumkan Umsida ke Panggung Internasional AEF 2025
March 10, 2025By
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
March 6, 2025By