pola asuh kesetaraan gender

Bagaimana Pola Asuh Anak yang Berkeadilan Gender Berlandaskan Ajaran Islam?

Umsida.ac.id – Dalam menerapkan pola asuh anak, di Indonesia banyak ditemukan banyak ketidaksetaraan gender. Hal ini disebabkan karena hambatan kultural budaya masyarakat keyakinan orang tua yang diterapkan dalam pengasuhan mereka dalam keluarga.

Baca juga: Berhasil Menerapkan Alternatif Pengganti Skripsi, Nobel Institute Kunjungi Umsida

Dilansir dari riset dosen prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berjudul “Harmoni Keluarga Islami: Keadilan Gender dalam Pola Pengasuhan Anak”, orang tua memiliki hak dalam memilih pola asuh anak, tetapi akan lebih baik apabila dalam pengasuhan tidak ada tuntutan keharusan anak dalam bersifat, bersikap, dan kemampuan yang dimiliki sesuai gendernya dari hasil keyakinan budayanya.

Pola asuh kesetaraan gender dalam Islam

Penerapan prinsip kesetaraan gender dalam pengasuhan anak adalah kunci untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Perlakuan adil terhadap anak laki-laki dan perempuan diterapkan dengan memberikan perlakuan dan tanggung jawab yang sama.

Prinsip kesetaraan gender ini diarahkan untuk menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki hak yang sama dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

Hal ini juga telah tertuang pada surat Al-Hujurat ayat 13 yang  telah menekankan suatu pesan bahwa Allah SWT menciptakan perempuan dan laki-laki untuk saling mengenal dan mengedepankan sifat persamaan guna
menghindarkan sikap diskriminatif diantara keduanya. Karena sesungguhnya yang paling mulia diantara mereka di sisi Allah SWT adalah orang-orang yang paling bertakwa.

Berikut pola asuh yang bisa diterapkan kepada anak untuk menerapkan kesetaraan gender:

pola asuh kesetaraan gender

1. Mengakses sumber daya fisik

Anak diberikan kesempatan untuk mempergunakan peralatan yang ada di rumah yang tentunya tidak berbahaya. Misalnya, anak laki-laki juga diperbolehkan untuk mengenal alat dapur. Dan sebaliknya, anak perempuan diizinkan untuk mempergunakan alat pertukangan. Hal ini bertujuan agar anak lebih mandiri dan mengeksplorasi banyak hal.

2. Anak memiliki andil

Anak laki-laki maupun perempuan turut terlibat dalam aktivitas di rumah. Seperti memasak, berkebun, mencuci, melipat baju, bersih-bersih, bahkan berpendapat saat musyawarah keluarga. Dari sinilah anak akan merasakan perannya dalam keluarga.

Lihat Juga :  BI Terbitkan SRBI Tanggal 15 Esok, Ini Kata Ekonom Umsida

Baca juga: Bahaya Cyberbullying pada Remaja, Dampak, dan Cara Mencegahnya

3. Berkesempatan untuk mengontrol diri

Baik anak laki-laki maupun perempuan berkesempatan untuk mengontrol dirinya sendiri. Mereka berhak memutuskan untuk melakukan pekerjaan rumah apa saja sesuai kemampuan, bukan dibagi secara sepihak oleh orang tua berdasarkan jenis gender anak. 

Implementasi kehidupan pengasuhan dengan keadilan gender jika dilihat dari pandangan Islam, dapat menghasilkan karakter anak yang paham akan kesamaan hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sesuai kodrat mereka. 

Aspek-aspek ketidaksetaraan gender

pola asuh kesetaraan gender

Orang tua yang masih menerapkan pola asuh ketidaksetaraan gender akan menyebabkan beberapa hal, seperti:

1. Stereotipe

Pelabelan laki-laki harus maskulin dan perempuan bersifat feminim membuat anak merasa dituntut. Laki-laki harus berani, gagah, kuat, mandiri, dan tidak boleh cengeng. Sedangkan anak perempuan lebih dituntut bersikap penurut, lemah lembut, telaten, tidak membangkang, dan cenderung penakut.

Pelabelan ini berdampak pada perbedaan kesempatan pada anak dalam mengakses hal tertentu didasarkan asas pantas-tidak pantas (akses mainan, siapa rekan bermain, dan pembagian peran tanggung jawab dalam sebuah pekerjaan rumah).

2. Subordinasi

Orang tua membagi pekerjaan rumah yang memihak. Seperti belajar bersih-bersih, dan memasak yang dominan ditujukan pada anak perempuan. Sedangkan anak laki-laki tidak diberikan pembelajaran itu dan tidak banyak dituntut membiasakan dalam kesehariannya.

3. Marginalisasi

Ungkapan penyudutan posisi anak oleh orang tua tanpa memikirkan dampak yang dialami anak, tanpa memperhatikan mampu tidaknya anak, akan menghambat perkembangan anak sesuai bakat minat atau kemampuannya masing-masing.

Baca juga: Waspada 5 Penyakit yang Muncul Saat Perubahan Musim dan Cara Mencegahnya

Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengasuh anak. Pola asuh dianggap berhasil apabila menerapkan keadilan gender sesuai sifat kodrati manusia dan nilai-nilai Islam.  Mereka tidak akan merasa dianggap berbeda oleh orang tua hasil pandangan hambatan kultur mengenai tuntutan keharusan dalam bersifat, bersikap, dan kemampuan yang dimiliki. 

Sumber: Ghozali Rusyid Affandi SPsi MA

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

FKG Umsida Buat pemeriksaan gigi anak 1
FKG Umsida Bawa Layanan Kesehatan Gigi Anak Lebih Dekat dengan Dental Clinic Mobile
August 13, 2025By
UMBJM Belajar tentang pengelolaan perguruan tinggi 4
Belajar Tentang Pengelolaan Perguruan Tinggi dan Pembukaan FK, UMBJM Datangi Umsida
August 11, 2025By
STTM ARFA Diresmikan 5
Dibimbing Umsida, STTM ARFA Siap Menjadi Kampus Technopreneur Terkemuka di Bojonegoro
August 11, 2025By
sertijab UKM Kewirausahaan
Serah Terima Jabatan UKM Kewirausahaan Umsida 2025, Penyegaran Kepengurusan Baru
August 6, 2025By
seminar kesehatan mental anak 1
Gelar Seminar Kesehatan Mental, PIK-M Umsida Gali Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak
August 6, 2025By
penyuluhan PIK-M Umsida tentang kesehatan mental remaja
Sadar Akan Kesehatan Mental Remaja, PIK-M Umsida Datangi SMA Muhammadiyah 4 Porong
August 5, 2025By
Baitul Arqom Umsida
Baitul Arqom Dosen Umsida Tak Hanya Pelajari Muhammadiyah, Ini Makna di Dalamnya
August 4, 2025By
Baitul Arqom Dosen Umsida
Baitul Arqom Dosen Umsida, Perkuat Ideologi dan Etos Kerja Islami untuk SDM Unggul
August 2, 2025By

Riset & Inovasi

pendampingan UMKM Opak Samiler-min
Tingkatkan Optimasi Produksi Opak Samiler, Tim Abdimas Umsida beri Bantuan Mesin
August 13, 2025By
SFMS dosen Umsida
Dosen Umsida Kenalkan SFMS di ITBAD Lamongan, Permudah Manajemen File
August 8, 2025By
alat pasteurisasi susu
Alat Pasteurisasi Susu, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Umsida Bantu Mudahkan Peternak
July 31, 2025By
riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By

Prestasi

Umsida Perguruan Tinggi Swasta Terbaik
Mengenal Umsida, Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Sidoarjo dan Jawa Timur
August 12, 2025By
mahasiswa FPIP Umsida sabet emas pencak silat 6
2 Mahasiswa FPIP Umsida Sabet Emas di Kompetisi Bela Diri Nasional
August 9, 2025By
prestasi atlet psikologi Umsida
Capaian Prestasi Bertambah, Mahasiswa Psikologi Umsida Juara 1 IPSI Malang Championship
August 1, 2025By
FAI Umsida borong juara Malang Championship
3 Mahasiswa FAI Umsida Sabet Juara di Ajang Malang Championship 5
July 30, 2025By
wisudawan berprestasi Umsida 2
Kisah Wisudawan Umsida, dari Korban Peluru Nyasar Hingga Prestasi, Double Degree, dan Karir Menjanjikan
July 28, 2025By