3 tingkatan puasa (Pexels)

Kenali 3 Tingkatan Puasa dalam Islam Menurut Imam Al-Ghazali

Umsida.ac.id – Imam al-Ghazali (1058-1111M), Hujjatul ilmu Tasawuf, dalam karyanya Ihya’ Ulumuddin membagi kualitas seorang mukmin dalam tiga tingkatan puasa, yaitu puasa orang yang awam, puasa hamba yang khusus, dan puasa mereka yang spesial. 

3 Tingkatan Puasa

1. Puasa Awam
3 tingkatan puasa (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Tingkatan puasa yang pertama adalah puasa orang yang awam (‘ām) adalah puasa orang-orang pada umumnya. Pada tingkatan puasa ini, mereka sekedar menahan diri dari makan dan minum, serta mencegah kemaluannya dar bersenggama sejak memasuki waktu subuh hingga maghrib. 

Menurutnya, tingkatan puasa orang ini dengan nilai yang rendah. 

Lihat juga: 4 Korelasi Ibadah Puasa dan Ketakwaan dalam Islam yang Harus Diketahui

Dalam hal ini ada seorang ulama’ bijak pernah mengatakan, “Siapa saja yang pada siang hari di bulan Ramadhan qalbunya tergerak atau tertuju mengumpulkan bahan makanan serta minuman sebagai bekal berbuka puasa, niscaya akan dituliskannya baginya satu kekurangan (cela atas nilai puasanya.), kecuali bagi seorang hamba yang bermaksud menyediakan hidangan berbuka bagi orang-orang yang berpuasa.

2. Puasa Hamba Khusus
3 tingkatan puasa (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Ada pula tingkatan puasa bagi hamba yang khusus (khawwash), yaitu puasa yang tidak hanya sekedar menahan diri dari memenuhi keinginan perut serta hubungan suami-istri di siang hari, akan tetapi juga menjaga pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki, dan semua anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan dosa maupun maksiat. 

Inilah tingkatan puasa orang yang shalih. Untuk menjamin kesempurnaan puasanya, mereka melakukan enam amalan berikut:

1. Menjaga Pandangan

Pertama, menjaga pandangan dari segala sesuatu yang tercela dan munkar, juga dari sesuatu yang memalingkan perhatian dari mengingat Allah SAW. 

Sebagaimana Rasulullah Saw. Bersabda: “Pandangan yang liar laksana anak panah beracun dari anak-anak panah milik iblis yang terkutuk. Siapa saja yang menjaga pandangannya karena takut kepada Allah, niscaya Allah akan menganugerahkan keimanan yang dipatrikan dalam qalbunya.”

(HR. Imam al-Hakim, isnadnya disahihkan dari Hudzaifah bin al-Yaman ra, dan didha’ifkan oleh Syaikh Nashiruddin al-Albani).

2. Menjaga Lisan

Kedua, menjaga lidah dari perkataan yang sia-sia, berdusta, mengumpat, memfitnah, perkataan yang kotor dan keji, menghina serta ungkapan yang penuh kebencian. 

Oleh karena itu, sangat dianjurkan diam daripada harus berbicara tentang sesuatu yang mengandung unsur maksiat, lalu cepat-cepat membaca dan mengkaji al-Qur’an, serta menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah SWT. 

Sufyan al-Tsauri, Ulama Fiqh masa Abbasiyah, pernah mengatakan bahwa mengumpat itu merusak nilai puasa. Ini didasarkan pada hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra:

خمسٌ يفطّرنَ الصائم: الكذبُ، والنميمةُ، والغيبةُ، واليمينُ الكاذبةُ، والنظرُ بشهوةٍ

Artinya: “Ada lima perkara yang dapat menghilangkan pahala orang yang berpuasa, yakni: berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah dusta, dan memandang dengan syahwat.

Dalam sebuah riwayat, pada masa Rasulullah, ada dua orang wanita yang sedang berpuasa. Pada akhir siang menjelang sore, mereka merasa amat sangat lapar dan haus, sehingga hampir pingsan. 

Lalu salah seorang diantara keduanya menemui Rasulullah Saw, dan meminta izin untuk berbuka. 

Tetapi Rasulullah malah memberi mereka sebuah wadah seraya berkata kepada mereka: ‘muntahkanlah ke dalam wadah ini apa yang telah kalian makan.’ Maka mintalah salah seorang dari mereka berupa darah dan daging mentah sampai setengah wadah. 

Lalu muntah pula yang seorang lagi dengan muntahan persis seperti yang pertama, sehingga penuhlah wadah tersebut oleh muntahan keduanya. 

Seketika merasa heranlah orang-orang yang menyaksikannya. Kemudian Rasulullah Saw. Menjelaskan, ‘Kedua Wanita ini telah berpuasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah Azza wa Jallah, akan tetapi mereka tidak berpuasa terhadap apa yang dilarang oleh Allah. 

Lihat Juga :  Puasa dan Manfaat Bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Apa Saja? Yuk Simak!

Keduanya suka mengumpat dan menggunjing orang lain yang hukumnya haram, sehingga inilah daging manusia, saudara mereka sendiri yang telah mereka makan.

3. Menjaga Pendengaran

Ketiga, menjaga pendengaran dari mendengar segala sesuatu yang dilarang. Setiap perkataan yang dilarang oleh Allah SWT, maka mendengarkannya dilarang. 

Oleh karena itu dengan mendengarkan sesuatu yang haram dan memakan apa yang diharamkan oleh Allah SWT, ditempatkan pada tigkatan yang sama. Sebagaimana Allah Swt. berfirman:

سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ اَكّٰلُوْنَ لِلسُّحْتِۗ فَاِنْ جَاۤءُوْكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ اَوْ اَعْرِضْ عَنْهُمْۚ وَاِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَّضُرُّوْكَ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ ۝٤٢

sammâ‘ûna lil-kadzibi akkâlûna lis-suḫt, fa in jâ’ûka faḫkum bainahum au a‘ridl ‘an-hum, wa in tu‘ridl ‘an-hum fa lay yadlurrûka syai’â, wa in ḫakamta faḫkum bainahum bil-qisth, innallâha yuḫibbul-muqsithîn

Artinya: Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

4. Menjaga Tangan

Keempat, menjaga tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan dosa yang tercela. 

Juga menjaga perut dari segala makanan yang diharamkan maupun syubhat pada saat berbuka puasa. 

Sia-sia orang yang berpuasa pada siang hari dengan meninggalkan makanan halal, akan tetapi saat berbuka puasa ia mengkonsumsi makanan yang diharamkan, baik obyeknya maupun cara mendapatkannya. Rasulullah Saw. Bersabda “banyak orang yang melakukan puasa, akan tetapi tidak ada sesuatupun yang didapatkan kecuali lapar dan haus.”(HR. an-Nasa’I dan Ibnu Hibban)

5. Terlalu Banyak Makan 

Kelima, mencegah terlalu banyak makan, walaupun makanan itu halal, sewaktu berbuka puasa sehingga perut tidak kekenyangan. 

Tidak ada kantung yang sangat dibenci oleh Allah SWT, selain perut manusia yang terisi penuh, hingga kekenyangan. 

Bagaimana seseorang dapat mengambil hikmah puasa kalau pada saat berbuka puasa melahap makanan hingga kekenyangan, karena membalas lapar dan hausnya disiang hari.

6. Memelihara Qalbu

Keenam, memelihara qalbu agar tetap khusyu’ kepada Allah Swt. melalui sikap takut dan berharap, juga dengan sabar dan do’a. 

Sebab orang yang berpuasa tidak mengetahui apakah puasanya diterima atau ditolak?, apakah termasuk seorang yang dekat dengan Allah atau tidak?. 

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap hamba untuk melakukan ibadah yang terbaik kepada Allah Swt.

  1. Puasa Mereka yang Spesial
3 tingkatan puasa (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Tingkatan puasa yang tertinggi adalah puasa yang dimiliki oleh para Rasul, Nabi dan Siddiqūn dan muqarrbīn. 

Mereka yang ada di tingkatan puasa ini, dengan ikhlas mengorbankan seluruh jiwa raga serta harta hanya untuk mencari keridhaan Allah Swt. mereka menghadapkan pikiran sepenuhnya kepada Allah ‘Azza wa jalla. 

Semoga Allah memudahkan kita untuk menempatkan puasa kita pada tingkatan puasa orang-orang yang khusus (khowwas) dengan berittiba’ kepada cara puasanya para anbiya’ dan Rasulullah Muhammad Saw. 

Karena Rasulullah Saw. saat membawakan firman Allah “Sesungguhnya Allah menyurh kalian menyampaikan Amanah kepada yang berhak menerimanya,” (QS. An-Nisa’:58), beliau meletakkan tangan kanan pada posisi telinga dan kiri pada posisi mata, seraya bersabda: “pendengaran ini adalah Amanah dan penglihatan ini juga Amanah (HR. Abu Dawud).

Lihat juga: Puasa dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Jiwa dan Raga, Yuk Simak

Keterangan: sebagian hal tentang tingkatan puasa dikutip dari kitab Ihya’ Ulumuddin, karya Imam Ghazali

Penulis: Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI

Berita Terkini

sertifikat halal Perumda Delta Tirta
Perumda Delta Tirta Sidoarjo Kini Miliki Sertifikat Halal, Didampingi Oleh Halal Center Umsida
May 24, 2025By
kedokteran gigi andil di Kongres PDGI ke 28
Dosen dan Mahasiswa Kedokteran Gigi Umsida Meriahkan Kongres PDGI ke-28
May 23, 2025By
podcast kebijakan publik Umsida dan LHKP PWM Jatim
Podcast Literasi Kebijakan Publik, Sarana Strategis Umsida dan LHKP PWM Jatim Edukasi Masyarakat
May 22, 2025By
HIMPAUDI Jatim dan Umsida _11zon
HIMPAUDI Jatim Jalin Kerja Sama dengan Umsida, Tingkatkan Kualifikasi Guru PAUD
May 22, 2025By
penyerahan SK jabatan struktural fakultas dan prodi
Serahkan SK Jabatan Tingkat Fakultas dan Prodi Periode 2025-2027, Ini Pesan Rektor Umsida
May 21, 2025By
kerja sama Umsida dan DPD GRANAT Jatim2
Kerja Sama dengan DPD GRANAT Jatim, Cara Umsida Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba
May 16, 2025By
PLP Umsida di NTT
Mahasiswa PLP 1 Umsida Gunakan Media Belajar Quiziz untuk Siswa di Pelosok Timur
May 14, 2025By
Kebijakan Prof Mu'ti untuk guru
Hadir di Umsida, Prof Mu’ti Jelaskan 5 Kebijakannya untuk Meningkatkan Kualitas Guru
May 10, 2025By

Riset & Inovasi

UMKM ikan Rangkah Kidul3
Dosen Umsida Dampingi UMKM Ikan Desa Rangkah Kidul yang Masih Terdampak Covid 19
June 1, 2025By
pendampingan bumdes Desa Jatiarjo3
Tingkatkan Ekonomi Desa Jatiarjo, Tim Abdimas Umsida Implementasikan SDGs 8
May 31, 2025By
inovasi biochar manfaatkan lumpur lapindo
Wujudkan SDGs 15 dan Manfaatkan Lumpur Lapindo, Dosen Umsida Buat Biochar Tongkol Jagung
May 30, 2025By
abdimas pengolahan sampah_11zon
Ajarkan Pengolahan Sampah Kepada Masyarakat, Dosen Umsida Wujudkan SDGs-13
May 28, 2025By
dosen Umsida dan perempuan penggerak Aisyiyah NTT
Gandeng Perempuan Penggerak Aisyiyah NTT, Dosen Umsida Buat Inovasi Tea Compost Bag
May 26, 2025By

Prestasi

juara 3 Pilmapres 2025 2
Jadi Juara 3 Pilmapres PTMA, Mahasiswa Umsida Siap Lanjut ke Tingkat LLDIKTI
March 27, 2025By
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
March 25, 2025By
Umsida Bersinar! Cinthya Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Umsida Bersinar! Cinthya Putri Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
March 20, 2025By
ASEAN Competition di Sabet Mahasiswa Umsida
Prestasi Gemilang! Aprilia Ayu Harumkan Umsida ke Panggung Internasional AEF 2025
March 10, 2025By
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
March 6, 2025By