Umsida.ac.id-Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) gelar Research Camp di Hotel Harris and Convention Hall, Malang pada Senin-Rabu (27-29/1).
“Research camp adalah pola pelatihan yang dilakukan untuk dosen-dosen Umsida dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan menulis dari riset-riset yang dilakukan oleh dosen,” ujar Dr Sigit Hermawan SE MSi, Direktur DRPM Umsida.
Jadi, lanjut Sigit, hasil riset dosen dibuat artikel kemudian dilatih. “Ada instruktur dan narasumber yang bertugas untuk memperbaiki dan mengarahkan artikel tersebut akan dipublikasikan ke jurnal internasional mana. Narasumbernya, Dr Ari Warokka MSi MDEM MCEUE DEA dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Ahmad Fudori PhD dari Universiti Kebangsaan Malaysia,” jelas Sigit.
Direktur DRPM sekaligus Dosen Akuntansi ini mengungkapkan, “Karena tugas dosen itu adalah mempublikasikan hasil-hasil risetnya dalam bentuk artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi tinggi.”
Semakin baik dosen mempublikasikan artikelnya, sambung Sigit, maka akan berdampak kepada Prodi, Fakultas, dan Universitas. “Atas dasar itu, diharapkan hasil riset dosen dapat dipublikasikan di jurnal internasional yang terindeks. Scopus namanya.”
“Output kegiatan ini, dosen harus bisa dan sudah melakukan submit artikelnya ke jurnal Scopus, kategori jurnal yang paling bagus di dunia. Outcomenya, meningkatnya kemampuan dosen dalam menulis dan juga publikasi ke jurnal internasional Scopus,” ucap Sigit.
Research camp diikuti oleh dua puluh dosen Umsida dengan kualifikasi doktor dan juga minimal lektor. “Karena tujuannya untuk membekali dosen tersebut bisa naik ke yang kepangkatan lebih tinggi lagi, yaitu lektor kepala dan juga guru besar.”
Menurut Direktur DRPM, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk dosen. “Membekali dosen tersebut untuk dapat menyusun artikel dan juga bisa mempublikasikannya ke jurnal internasional. Kami berharap, program ini akan terus berlanjut untuk masa mendatang.”
Untuk dosen-dosen yang telah mendapatkan pelatihan ini, imbuh Sigit, dapat terus mengaplikasikannya dan menularkannya. “Jangan sampai program ini setelah selesai terus hilang, kemampuannya nggak ada. Untuk dosen- dosen yang baru akan dilatih di masa mendatang.”
Reporter: Inka Ayu P