Umsida.ac.id – Peran mahasiswa di masyarakat dalam aktualisasi tri dharma perguruan tinggi sangat diperlukan. Hal ini selaras dengan tindakan yang dilakukan oleh Tim KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Desa Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Jumat (14/2).
Mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata ini menciptakan sebuah inovasi baru untuk mempermudah masyarakat Desa Kranggan dalam produksi usahanya. Inovasi yang telah tercipta ialah mesin perajang ubi berbasis android bluetooth.
Awal mula gagasan ini muncul karena prihatin atas home industri olahan keripik di Desa Kranggan yang masih menggunakan teknik manual. Selain berpengaruh pada kecepatan proses produksi, olahan yang dihasilkan pun tidak maksimal. “Awalnya mungkin melihat kondisi dan kendala yang dihadapi ibu Ririn, maka kami berinisiatif untuk merancang alat untuk memudahkan beliau melakukan pekerjaannya sehari-hari,” ungkap Muhammad Nur Fariz, selaku ketua pelaksana program kerja ini.
Proses pembuatan alat ini berlangsung dari tanggal 3-11 Februari 2020. Berawal dari membeli sparepart mesin perajang ubi, dan sparepart hardware portable bluetooh, KKN-P Umsida berhasil merancang alat ini untuk memudahkan dalam memotong ubi.
Mahasiswa dari prodi Teknik Elektro itu juga menyampaikan keistimewaan dari alat ini. “Keistimewaan dari alat ini adalah bisa dioperasikan lewat ponsel android dengan estimasi jarak 10-15 meter, dan aplikasi yang bernama lontrol mesin. Namun, harus dengan syarat bluetooth dihidupkan,” terang Fariz, sapaan akrabnya.
“Tidak hanya itu, jika lupa menaruh ponsel, bisa juga dengan tombol on-off yang ada di mesin, maupun di portable,” sambungnya.
Pada akhirnya, Tim KKN-P Umsida secara resmi memberikan mesin perajang ubi beserta aplikasi portable bluetooth kepada Ibu Ririn Wulandari selaku pemilik UMKM Kripik Tedung (Telo Rasa Gadung) dan Kripik Tahu Walik.
Pemilik usaha kripik sejak 2016 itu menuturkan bahwa selama ini ia hanya menggunakan alat secara tradisional.
Ia mengungkapkan perasaan bahagianya ketika Tim KKN-P mendatangi rumahnya, “Terimakasih untuk tim KKN-P Umsida yang telah memfasilitasi serta membantu saya dalam pekerjaan sehari-hari, semoga ilmu yang ada perkuliahan bisa bermanfaat untuk banyak orang.”
Di akhir, Fariz menyampaikan bahwa apa yang tim KKN-P Umsida hasilkan adalah bukti dari implementasi pembelajaran di perkuliahan. “Ya, intinya ini semua adalah hasil belajar kami di kampus, dan kami terapkan disini. Semoga bisa memberikan manfaat kepada orang lain,” tandasnya.
Ditulis Oleh: Ivanda ilham
Editor: Erika Mulia Arsy