Umsida.ac.id – Kemunculan permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang standar Nasional Perguruan Tinggi memberikan peluang sekaligus tantangan dalam pengembangan kurikulum perguruan tinggi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. H. Sutrisno dalam seminar “Konsep re-desain kurikulum untuk mendukung program merdeka belajar kampus merdeka” di Universitas Muhammadiah Sidoarjo (umsida), Rabu (17/6).
Pada kesempatan tersebut, anggota Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah menjelaskan tantangan dan peluang perguruan tinggi dalam pelaksanaan program kampus merdeka. Tantangan perguruan tinggi dalam melaksanakan program merdeka belajar kampus merdeka adalah jadwal implementasi serta pemgembangan sistem.
Setidaknya, perguruan tinggi harus bersinergi dengan berbagai komponen. “Terutama dalam hal penyesuaian ini dibutuhkan waktu untuk sampai pada implementasi secara utuh. Pada akhirnya setiap perguruan tinggi harus memiliki strategi yang cermat, tepat dan cepat dalam,” jelasnya pada saat webinar secara live melalui you tube umsida 1912 dan zoom. Gagasan kampus merdeka ini memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dalam mengantisipasi kompetisi global.
Ia menambahkan, diperlukan kerja sama dengan pihak luar agar mahasiswa lebih matang dan memiliki pengalaman lebih luas. Salah satunya dalam kegiatan magang, dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menambah pengalaman di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, multilateral, institusi pemerintahan, maupun perusahaan rintisan (startup). Kegiatan magang ini di bawah bimbingan dan pengawasan dosen atau pengajar. (Etik Siswati Ningrum)