Umsida.ac.id- “Jangan berpikir kita selesai kuliah lulus dengan ijasah IP tiga koma, lantas masa depan kita langsung terjamin,” tandas Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr Emil Elestianto Dardak MSc dalam acara penutupan Fortama Umsida yang digelar secara virtual, Minggu (28/9).
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek itu menerangkan bahwa nilai yang bagus tidak mutlak menjamin kesuksesan seseorang. “Tentunya nilai IP tiga koma lebih menjamin masa depan daripada yang IP dua koma, itu betul. Peluangnya akan lebih baik, namun tidak mutlak menjamin,” tegasnya.
Emil berpesan bahwa seseorang dinilai berdasarkan kualitas yang ditempuh selama perkuliahan. “Jadikanlah lingkungan kampus ini menjadi kesempatan untuk memperdalam pematangan tadi. Karena orang tidak akan hanya melihat IP nya saja. Orang akan melihat apa yang dikerjakan selama kuliah. Apakah ada inovasi, apakah ada kepedulian yang ditunjukkan, seberapa aktif berorganisasi, apakah pernah magang, apakah pernah mengikuti kompetisi, apakah pernah melakukan inisiatif-inisiatif yang luar biasa,” jelasnya.
Maka, di tengah covid-19 yang melanda Indonesia, Emil berharap agar setiap mahasiswa-mahasiswi bertindak lebih untuk mencetak sejarah. “Di tengah covid-19 sangat dituntut banyaknya inovasi yang dilakukan mahasiswa Umsida, itu yang akan ditanya. Karena momen ini tidak akan terulang dua kali. Orang akan ditanya nanti, sebagai mahasiswa di saat covid 19 apa yang sudah dilakukan untuk masyarakat, bangsa, dan negara? Maka, mahasiswa-mahasiswi harus memastikan ini adalah saatnya berbuat. Ini saatnya mencetak sejarah, karena sejarah tidak bisa ditulis ulang,” pungkasnya.
Ditulis : Erika Mulia Arsy
Edit : Etik Siswati Ningrum