Umsida.ac.id – Oktober 2020 adalah momen penting bagi Monicha Puspitasari. Tak hanya sukses mendapat menyelesaikan studi selama 7 semester dengan gelar wisudawan terbaik IPK 3,78 , perempuan bertempat tinggal di desa Pekarungan itu dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi S1 Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Program Studi (Prodi) Administrasi Publik pada wisuda ke XXXV di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (17/10).
Dalam menyelesaikan tugas akhirnya, perempuan yang akrab disapa Monica menulis skripsi berjudul “Collaborative Governance Dalam Pengembangan Pariwisata Pulau Lusi di Desa Kedungpandan, Kcamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo”.
Topik yang dibahas dalam skripsinya berawal dari hobi travelling. Ia kerap mencari lokasi baru untuk berwisata. Pulau Lusi salah satu destinasi wisata Kabupaten Sidoarjo menjadi pilihannya dalam melakukan penelitian. Kondisi Pulau Lusi yang kurang memadai membuatnya miris, “Kondisinya masih banyak yang perlu diperbaiki, setelah saya melakukan observasi langsung dan bertanya kepada petugas,” ucapnya
Perempuan berumur 22 tahun ini berharap dari skripsi yang diambilnya agar pemerintah lebih memperhatikan Pulau Lusi, “Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan, karena potensi yang bisa mengangkat ekonomi desa dan kabupaten,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Momon mengungkapkan bahwa dirinya tidak kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Menurutnya, kunci keberhasilan mengerjakan skripsi adalah konsultasi dan segera mengerjakan revisi ketika bimbingan . “Judul skripsi yang saya ambil sudah saya konsultasikan dari semester 5. Jadi saya iitu nyolong start duluan. Karena kalau enggak segera nanti kesusahan,” ungkapnya.
Selain sibuk di akademik, Monicha juga aktif di Kegiatan UKM MCV, dan ikut survei penelitian dosen yang mengikutsertakan mahasiswa. Pengalamannya mengikuti lomba diadakan LAPA, Assosiasi Administrasi Publik Se-Indonesia menjadikan Juara 1 Best Author Indonesian Association for Public Administration 2018 October 11st 2018 University of Palangkaraya
Dari keberhasilannya itu, ia berpesan kepada para pembaca kisahnya ini untuk jangan takut mempunyai cita-cita yang tinggi, “Karena yang menurut kita tidak mungkin, itu mungkin saja bagi Allah. Kuliah dengan ikhlas. Kalau semua dilakukan ikhlas Insyaallah hasilnya baik, disertai usaha dan doa,” pungkasnya.
Ditulis : Asita Salsabila
Edit : Etik Siswati Ningrum