Umsida.ac.id – Wisuda merupakan momentum yang mengharukan. Pasalnya, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Program Studi (Prodi) Teknologi Laboratorium Medis bernama Muhammad Said Agil mempersembahkan keberhasilnya ini untuk Ibunya meninggal dunia, belum sempat melihat anaknya wisuda.
Pria yang akrab disapa Acil, berhasil merampungkan studi hingga menjadi Wisudawan Berprestasi dalam acara Wisuda ke XXXVI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus 1, Sabtu (24/ 10).
Acil mengungkapkan bahwa disemester akhir Ibunya harus menghadap sang Ilahi karena sakit, beliau melawan sakitnya selama 3 bulan, “Ibu melawan sakitnya selama tiga bulan. Padahal saya ingin orangtua saya melihat saya diwisuda untuk membuktikan saya bisa meraih impian saya dengan kerja keras saya bersama Ayah dan Ibu,” tuturnya.
Acil mengatakan hambatan saat menyelesaikan studi adalah bolak-balik Sidoarjo ke Lumajang. Hal ini dikarenakan, ia sedang penelitian berbarengan dengan Ibunya yang sedang sakit dan harus bolak balik opname rumah sakit, “Pernah berangkat ke sidoarjo subuh naik motor sore jam 2 langsung balik ke lumajang. Saya ngerjakan skripsi sambil nemenin ibu dirumah sakit,” ucapnya.
Motivasi terbesar berasal dari keinginan Orangtua bisa menyekolahkan anaknya hingga ke PT meski dengan segala resiko dan perjuangan yang keras. Maka, Acil tetap bersemangat menyelesaikan studinya dengan menulis skripsi berjudul Aktivitas tabir surya ekstrak aseton daun turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Press.) Secara In Vitro.
Selama kuliah, Acial aktif di Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan). Acil pernah menjadi anggota di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fikes dan Ketum (Ketua Umum) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Komisariat Fikes. Acil juga mengasah skill non akademik. Melalui keaktifannya, Acil berhasil meraih beberapa kejuaraan diantaranya juara 2 KTI “Inovasi Produk Kesehatan” se-Jawa Timur, juara 1 Inovasi Laboratorium Tingkat Nasional, Semifinalis di ajang kewirausahaan muda tingkat nasional dan pernah menjadi delegasi umsida di event Pelatihan Kepemimpinan Kader Bangsa Tingkat Nasional di Yogyakarta.
Menurutnya, arti kuliah adalah seorang anak dari keluarga sederhana sebuah anugerah yang luar biasa dari Allah melalui orang tua dan diri sendiri. Kuliah di Perguruan Tinggi terutama di Umsida memiliki banyak manfaat yaitu bisa mengasah soft skill, menjalin relasi, belajar bertanggung jawab, memupuk jiwa kepemimpinan.
Acil juga menyampaikan bahwa mahasiswa tidak boleh menyia-nyiakan kuliah karena tidak semua orang bisa mudah mengenyam pendidikan, “Mari berkuliah bersungguh-sungguh. Karena berkuliah di Perguruan Tinggi hanya sekali seumur hidup, banyak peluang dan kesempatan yang bisa kita ambil dari berkuliah,” pungkasnya.
di tulis : Asita Salsabilla
Edit : Etik Siswati Ningrum