Umsida.ac.id – “Sebuah kabupaten tidak bisa menjadi kabupaten yang maju tanpa adanya kolaborasi pentahelix, yakni pemerintah desa, swasta, investor, akademisi, serta media,” ucap Ahmad Mudlor Ali SIP dalam seminar regional yang diadakan oleh Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Prodi S2 Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Selasa (19/01).
Tentunya, dalam pengembangan ekonomi lokal, dibutuhkan saling bahu-membahu bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat demi kemajuan ekonomi setempat. “Bagaimana kemudian pemerintah berpartisipasi secara aktif untuk mendorong hal ini,” kata Bupati Kabupaten Sidoarjo terpilih itu. “Karena ekonomi sama dengan konsumsi ditambah investasi ditambah government ditambah ekspor dikurangi import,” imbuhnya.
Peran pemerintah daerah sendiri menjadi penting untuk menjadi penggerak ekonomi masyarakat. “Government yang harus kita dorong sehingga masyarakat menemukan ritme dan merasa dikuati secara ekonomi,” ucap Mudlor.
Selain itu, yang terpenting dari pengembangan ekonomi lokal yaitu dengan melibatkan satuan pemerintah mulai dari titik terbawah, yaitu kelurahan dan kecamatan. Sebab, di Sidoarjo jumlah desa lebih banyak dibandingkan dengan Surabaya, terhitung ada sekitar 332 desa. Sedangkan dana yang digelontorkan untuk tiap desa juga tidak sedikit.
Sehingga dengan banyaknya jumlah desa dan dana yang digelontorkan di tiap desa, namun kurangnya sumber daya manusia, memunculkan urgensi kehadiran akademisi guna mendampingi kepala desa di tiap-tiap desa. “Hadirnya akademisi untuk bisa mengedukasi serta memberikan pendampingan kepada kepala desa dan perangkatnya lewat BUMDES,” ucap Mudlor.
Setelah itu, media berperan untuk mempromosikan serta mensosialisasikan keunikan maupun keunggulan masing-masing desa sehingga daerah lain tahu jika Sidoarjo memiliki potensi besar.
ditulis : Angelia Firdaus
Edit : Etik Siswti