Umsida.ac.id – Lembaga Al – Islam dan Kemuhammadiyahan (LIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan Kajian Ramadhan secara virtual, melalui zoom meeting dan live youtube Umsida1912, Senin (19/04). Kajian Ramadhan hari pertama mengusung tema “Membangun Generasi Masa Depan yang Berkarakter dan Berkeradapan”.
Pada hari pertama Kajian Ramadhan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Syamsuddin M Ag didapuk sebagai pembicara membahas materi terkait munas 31 Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selama Kajian Ramadhan berlangsung, Syamsuddin mengatakan terdapat 3 produk Majelis Tarjih yakni putusan tarjih, fatwa tarjih, dan penerbitan (wacana tarjih). “Putusan tarjih merupakan yang dihasilkan oleh forum tertinggi majelis tarjih yaitu Mukhtamar Muhammadiyah. Disebut mukhtamar tarjih apabila penyelenggaraannya gabung dengan Mukhtamar Muhammadiyah,” jelasnya saat memaparkan materi.
Ia melanjutkan tentang fatwa Tarjih, “Kemudian fatwa tarjih yang merupakan produk yang dihasilkan oleh forum mudzakaroh. Inilah forum yang menjawab pertanyaan persoalan keagaaman atau keislaman yang diajukan oleh masyarakat,” imbuh Dosen UINSA. Hasilnya akan dimuat pada majalah suara Muhammadiyah, dan dibukukan menjadi soal jawab majelis tarjih. Wacana tarjih bisa dilakukan melalui brosur, dan berbagai saluran lainnya. Dalam Munas ke-31, ada beberapa aspek yang terkait dengan masalah sosial masyarakat yakni ibadah.
Syamsuddin menyampaikan pada masalah fiqih difabel, bagaimana banyak orang yang isunya tidak sempurna maka mengajarkan agama sesuai ala kadarnya (kemampuannya). “Fiqih agraria, mengajarkan konsep islam terkait kepemilikan tanah, masalah terminasi hidup misalnya kehidupan orang yang tergantung pada puluhan slang yang menempel pada dirinya,” katanya.
Kemudian terdapat penyantunan kaum senior atau lansia (lanjut usia). Persoalan yang dikategorikan sebagai pengembangan HPT meliputi puasa 3 hari, disebut sebagai ayyamul bid pada setiap bulan Qomariyah dengan hukum sunnah. Berikutnya adalah sujud syahwi, problematika lainnya yakni sholat sunnah sebagaimana terdapat perumusan tuntunan akhlak filosofis.
Diakhir sesi Kajian Ramadhan, Syamsuddin menuturkan dalam kehidupan warga Muhammadiyah terdapat beberapa akhlak diantaranya akhlak filosofis dan akhlak praktis. “Kita tahu bahwa itu ilmu yang membicarakan tentang hukum. Dalam pengembangan HPT yang berkaitan dengan ibadah diantaranya adalah puasa 3 hari setiap bulan, sujud syahwi, sholat sunnah wudlu, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Ditulis : Anis Yusandita
edit : Asita Salsabila